Indonesiasenang-, Jakarta, 24 September 2025 – Sobat Senang, siapa sangka batuk yang dianggap sepele bisa menjadi pertanda penyakit berbahaya? Dalam acara Hospital Visit Exclusive: Menyaksikan Transformasi Harapan Bagi Pasien Penyakit Jantung Bawaan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, terungkap bahwa batuk bisa menjadi gejala penyakit jantung rematik. Temuan ini dipaparkan dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia 2025 yang jatuh pada 29 September. Mirisnya, kasus ini banyak terjadi pada anak-anak hingga remaja.

Apa Itu Jantung Rematik?
Jantung rematik adalah kerusakan katup jantung permanen akibat demam rematik, yang biasanya muncul setelah radang tenggorokan karena infeksi bakteri Streptococcus pyogenes. Jika tidak diobati dengan benar, sistem imun dapat menyerang jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan peradangan hingga kerusakan katup jantung. Kondisi ini bisa berujung pada gagal jantung.

Kebiasaan Tidak Higienis Jadi Penyebab
Menurut dr. Aditya A. Sembiring, Sp.JP(K), kebiasaan tidak menjaga kebersihan menjadi salah satu penyebab utama.

“Bayangkan, kita makan tanpa cuci tangan, lalu bakteri masuk ke tubuh. Bakteri GAS, seperti Streptococcus pyogenes, bisa menempel pada katup jantung yang rusak dan memicu endokarditis. Gejalanya sering dimulai dari batuk, demam, dan radang tenggorokan yang dianggap sepele,” jelasnya.

Anak-anak yang sering bermain di tempat kotor dan kurang memperhatikan kebersihan menjadi kelompok paling rentan. Sayangnya, gejala awal seperti batuk dan radang sering diabaikan sehingga pasien terlambat ditangani.

Cara Pencegahan
Untuk mencegah jantung rematik, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi kunci utama.

  • Biasakan cuci tangan sebelum makan.
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan sehat.
  • Segera obati radang tenggorokan agar tidak berlanjut menjadi komplikasi jantung.

Dengan kesadaran lebih dini, masyarakat bisa melindungi generasi muda dari penyakit berbahaya yang sering tidak disadari ini. Semoga bermanfaat! (kintan; praba)