BASS3 Reuni, Tiga Bassist Rilis Single Rimba Terakhir

Setelah 15 tahun tiga bassist Indonesia reuni membentuk BASS3 dan rilis single Rimba Terakhir, musik bernuansa etnik menyuarakan isu lingkungan

BASS3 Reuni, Tiga Bassist Rilis Single Rimba Terakhir

Indonesiasenang-, Setelah terpisah oleh waktu selama 15 tahun, tiga bassist kenamaan Indonesia kembali berada dalam satu frekuensi yang sama. Bintang Indrianto, Roedyanto Wasito, dan Rindra Risyanto Noor resmi membentuk proyek kolaboratif bertajuk BASS3 dan merilis single perdana berjudul Rimba Terakhir.

Reuni ini menjadi momen spesial, mengingat ketiganya terakhir kali tampil bersama pada panggung ikonik Java Jazz Festival 2010. Namun, BASS3 hadir bukan sekadar untuk bernostalgia, melainkan membawa pesan yang jauh lebih relevan dengan kondisi Indonesia hari ini: kegelisahan terhadap rusaknya hutan dan alam.

Masing-masing personel BASS3 datang dengan karakter musikal yang kontras. Bintang Indrianto dikenal dengan eksplorasi bunyi etnik dan eksperimental, Roedyanto Wasito membawa sentuhan fusion dengan groove yang cair, sementara Rindra Risyanto Noor punggawa Padi Reborn menghadirkan bassline pop alternatif yang solid dan mudah melekat.

Perbedaan inilah yang justru melahirkan dialog musikal unik dalam Rimba Terakhir. Nuansa etnik Kalimantan terasa kental, berpadu dengan aransemen modern yang dinamis. Warna musik semakin diperkaya dengan tambahan loop dan synth pad dari Oxy Arya Wijaya, membuat komposisi ini terasa kontemporer tanpa kehilangan roh alaminya.

Di balik harmonisasi tiga bass tersebut, Rimba Terakhir menyimpan keresahan mendalam. Lagu ini lahir dari keprihatinan kolektif BASS3 terhadap maraknya deforestasi dan alih fungsi lahan yang memicu berbagai bencana alam seperti banjir dan longsor.

“Perbedaan warna musik kami justru menjadi alasan kami bersatu kembali setelah 15 tahun. Kali ini bukan hanya untuk panggung festival, tapi untuk menyuarakan pentingnya menjaga rimba-rimba terakhir agar tidak punah”, kata perwakilan BASS3.

Secara tematik, Rimba Terakhir menggambarkan keindahan hutan tropis Indonesia yang terancam oleh keserakahan manusia. Lagu ini menjadi pengingat bahwa kerusakan alam bukan hanya memusnahkan flora dan fauna, tetapi juga membawa dampak langsung bagi kehidupan manusia.

Makna lagu ini juga diterjemahkan secara visual melalui artwork single yang digarap oleh Seorang Dida. Visual BASS3 dalam Rimba Terakhir merepresentasikan alam yang terluka, sekaligus menjadi simbol perlawanan melalui karya seni.

Single Rimba Terakhir resmi dirilis dan dapat didengarkan di seluruh platform streaming digital mulai 19 Desember 2025. Melalui BASS3, ketiga bassist ini membuktikan bahwa musik bukan hanya soal harmoni dan teknik, tetapi juga medium refleksi dan ajakan untuk lebih peduli pada bumi yang semakin rapuh.

Dengan Rimba Terakhir, BASS3 tidak hanya menandai sebuah reuni, tetapi juga menghadirkan suara peringatan bahwa rimba Indonesia masih ada, namun waktunya semakin menipis. (sugali; foto dpb)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.