Indonesiasenang-, Di balik perbukitan Menoreh dan aliran Sungai Progo yang tenang, Kulon Progo menyimpan jejak kuliner tradisional yang tak hanya mengenyangkan, tetapi juga membangkitkan kenangan lama. Wilayah yang kerap disebut “permata tersembunyi Jogja bagian barat” ini bukan semata destinasi alam, melainkan juga rumah bagi menu-menu ndeso yang kini kembali naik daun.
Dawet Sambel – Ekstrem tapi Bikin Penasaran
Jika biasanya dawet identik dengan manis, maka Kulon Progo menawarkannya dengan cara berbeda: dawet sambel. Disajikan dengan kuah pedas berbasis cabai, bawang putih, dan asam jawa, sensasi segar sekaligus membakar lidah ini hanya bisa ditemui di beberapa lokasi. Salah satunya di Dusun Pripih, Kalurahan Banjarasri, Kalibawang, atau di pasar tiban saat ada event kuliner lokal.
Growol & Kethak – Sarapan Ndeso yang Kembali Viral
Bagi warga lokal, kombinasi growol dan kethak adalah menu sarapan yang lekat dengan memori masa kecil. Growol, singkong fermentasi dengan cita rasa asam-gurih yang disajikan bersama parutan kelapa, menjadi kawan serasi bagi kethak, tempe semangit goreng berbumbu manis pedas. Dulu, keduanya sempat mulai sulit ditemui. Namun kini, duo klasik ini kembali viral di media sosial, membuat wisatawan memburu sarapan unik tersebut.
Ingin mencoba ?. Datanglah ke Pasar Sentolo, Pasar Wates, atau warung tradisional di Kecamatan Pengasih dan Nanggulan pada pagi hari.

Wedang Ronde Menoreh – Hangat di Tengah Malam Sejuk
Saat malam menurunkan udara dingin di dataran tinggi Menoreh, segelas wedang ronde menjadi penghangat terbaik. Kuah jahe gula merah yang pedas manis, berpadu dengan bola ketan isi kacang serta kolang-kaling, menjadikannya penutup sempurna setelah seharian menjelajah rasa.
Geblek & Tempe Besengek – Ikon Kulon Progo yang Melegenda
Sulit membayangkan Kulon Progo tanpa geblek. Gorengan kenyal berbahan tepung tapioka dan bawang putih ini kian nikmat jika disantap hangat bersama tempe besengek, olahan tempe berbumbu santan kental, lengkuas, ketumbar, dan daun salam.
Pasangan ini tak hanya populer di pasar tradisional seperti Pasar Wates dan Pasar Sentolo, tapi juga sering hadir dalam hajatan desa.
Wandene Mbah Sri Manthe – Hangatnya Dapur Desa
Tak jauh dari kawasan Kalibawang, ada Wandene Mbah Sri Manthe yang populer karena menu sederhana namun penuh kehangatan: sayur kuah santan dipadukan dengan ikan wader goreng renyah. Disajikan dengan nasi hangat, hidangan ini membawa suasana desa yang otentik, seolah mengajak pulang ke masa kecil.

Mangut Beong – Rasa Sungai Progo yang Menggoda
Kulon Progo juga punya mangut beong, sajian berbahan ikan khas Sungai Progo. Kuah santan pedas dengan aroma rempah berpadu dengan tekstur daging beong yang lembut, menciptakan sensasi makan yang berbeda. Hidangan ini banyak dijumpai di Kalibawang, terutama dekat area wisata religi seperti Makam Nyi Ageng Serang.
Kulon Progo tak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga perjalanan rasa yang sarat makna. Dari geblek yang legendaris, growol dan kethak yang kian diburu, dawet sambel yang ekstrem, hingga wandene yang penuh kenangan desa, semua membuktikan satu hal di Kulon Progo, setiap suapan adalah cerita tentang jiwa dan tanah kelahiran. (fathur; foto vjog)