Indonesiasenang-, Sebanyak 150 Volunteer bersama dengan beberapa Influencer melakukan kegiatan pengecatan rumah warga dan sekolah. Berlokasi di Mauk, Tangerang, Jawa Barat, kegiatan ini sekaligus peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan ulang tahun ke-25 Habitat for Humanity Indonesia.
Kegiatan volunteers build akhirnya kembali dilaksanakan setelah sempat terhenti selama dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Kegiatan volunteers build yang bertema "Bangkit! Bersama Membangun Indonesia" itu diwujudkan dengan kegiatan mengecat rumah keluarga-keluarga berpenghasilan rendah secara serentak di tiga daerah di Indonesia, yakni Tangerang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Kegiatan volunteers build yang diadakan pada Sabtu, 11 Juni 2022 itu merupakan bagian dari serangkaian kegiatan build peringatan 25 tahun Habitat yang akan diadakan hingga Desember 2022.
Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia mengungkapkan, kegiatan volunteers build merupakan salah satu pilar utama berjalannya misi kemanusiaan Habitat. Sebelum pandemi melanda, kegiatan volunteers build selalu diadakan setiap tahunnya dengan mengajak dan menyatukan semangat para relawan untuk menyadari betapa pentingnya hunian yang layak dan turut berkontribusi dalam penyediaannya.
“Kegiatan volunteers build yang sempat terhenti karena pandemi telah memberi rasa yang berbeda bagi jiwa Habitat sehingga ketika hari ini volunteers build dapat terselenggara, saya merasa senang dan bangga”, ujar Susanto.
Kegiatan volunteers build itu biasanya meliputi pembangunan pondasi, pengecatan, maupun pembuatan dinding rumah (walling). Kegiatan volunteers build kali ini dikhususkan pada pengecatan rumah. Di Tangerang sendiri, ada sekitar 30 rumah dan 1 sekolah yang akan dicat. Para volunteers yang ikut di Tangerang berkisar 150 orang. Mereka berasal dari berbagai pihak dan latar belakang, seperti karyawan perusahaan, anak sekolah, mahasiswa, seniman, wirausahawan.
Lima public figure juga turut serta memeriahkan kegiatan pengecatan rumah tersebut. Mereka adalah Han Chandra (model/seniman), Josh Kunze (penyanyi), Matthew Gilbert (model), Okky Alparessi (model), dan Nadia Tjoa, Miss Face of Humanity 2022.
Josh Kunze, seorang penyanyi yang selalu hadir dan mendukung kegiatan Habitat bercerita bahwa ia sudah lumayan lama bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia, bahkan ia mengatakan bahwa sejak remaja sudah sering membantu Habitat, “Sudah lama terlibat dengan Habitat, banyak diberi kesempatan mengerjakan berbagai-bagai kegiatan, dari angkat batu, menggali, bikin besi”, ujarnya.
Ditegaskan pula oleh Josh Kunza, kalau mengecat rumah justru untuk pertama kali baginya. “Semuanya buat berkeringat, tapi seru! Saya merasa terhormat diberi kesempatan menjadi icon maupun brand ambassador Habitat karena kita tidak hanya bangun rumah tapi juga membangun kehidupan", ujarnya.
Selain Josh, hadir juga Nadia Tjoa, Miss Face of Humanity 2022 yang juga ikut kegiatan Habitat untuk pertama kalinya. Ia mengungkapkan dukungannya dalam kegiatan ini. “Sebagai Miss Face of Humanity, aku merasa cocok dengan organisasi dan visi misi Habitat yang juga bergerak dalam Humanity. Latar belakang pendidikan saya yang adalah arsitektur dan membangun rumah, kegiatan Habitat terasa dekat dengan hati saya”, katanya.
Nadia Tjoa berharap kiranya pemilik rumah merasa senang setelah rumahnya dicat, rumah mereka lebih indah, dan anak anak merasa lebih nyaman belajar.
Selain para influencer, Arif Rahman selaku Camat Mauk juga turut hadir dan ikut bergabung bersama kegiatan ini. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Habitat dan para relawan atas kehadiran dan seluruh bantuan yang diberikan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Habitat for Humanity Indonesia, para donor, dan relawan atas program ini. Kurang lebih 10 tahun Habitat hadir di tengah tengah Kecamatan Mauk dan sudah membangun 800 900 unit rumah. Selain menyediakan rumah, Habitat juga telah melakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan peningkatan ekonomi berupa pembentukan kelompok UMKM, pemberian modal usaha, serta penyediaan sektor usaha kerakyatan baru yang sudah mulai berjalan di salah satu desa kami di Desa Margamulya”, ungkap Arif Rahman.
Harapan juga disampaikan oleh Arif Rahman bahwa program pemberdayaan warga terus dilakukan bagi warganya yang mayoritas petani, nelayan, maupun sektor umum lainnya, baik secara individu maupun kelompok demi menciptakan masyarakat Mauk yang lebih berdaya dan sejahtera. masyarakat Mauk yang lebih berdaya dan sejahtera
Tidak lupa Arif Rahman mewakili masyarakat Mauk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Habitat dan para relawan atas kehadiran dan seluruh bantuan yang diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Habitat for Humanity Indonesia, para donor, dan relawan atas program ini. Kurang lebih 10 tahun Habitat hadir di tengah-tengah Kecamatan Mauk dan sudah membangun 800 900 unit rumah”, katanya.
Sebagai penutup Arif Rahman mengatakan, selain meneyediakan rumah, Habitat juga telah melakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat. “Seperti pelatihan peningkatan ekonomi berupa pembentukan kelompok UMKM, pemberian modal usaha, serta penyediaan sektor usaha kerakyatan baru yang sudah mulai berjalan di salah satu desa kami di Desa Margamulya", pungkasnya. (kintan; foto praba)