Indonesiasenang-, Produk perikanan Indonesia kembali menunjukkan taringnya di panggung global. Dalam ajang Seafood Expo Global (SEG) 2025 yang digelar pada 6–8 Mei 2025 di Fira de Barcelona Gran Via, Spanyol, Indonesia berhasil mencetak potensi transaksi sebesar USD 13,39 juta atau setara Rp220 miliar. Angka tersebut didominasi oleh komoditas unggulan seperti tuna, udang, cumi-cumi, dan gurita.

“Capaian ini mempertegas daya saing produk perikanan kita, khususnya di pasar Uni Eropa yang sangat ketat dari segi regulasi dan standar mutu”, kata Sri Haryanti selaku Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona.

Spanyol dipilih sebagai target pasar strategis bukan tanpa alasan. Negara Matador ini dikenal sebagai salah satu konsumen tuna terbesar di dunia. Sri menekankan bahwa tren permintaan terhadap tuna asal Indonesia di pasar Spanyol menunjukkan sinyal positif.

“Spanyol adalah pasar yang sangat potensial. Keberhasilan kita di SEG 2025 mencerminkan kemampuan Indonesia menjawab permintaan pasar dengan produk berkualitas tinggi”, ujar Sri Haryanti.

Sebanyak delapan eksportir nasional ambil bagian dalam SEG 2025, yakni PT Permata Marindo Jaya, PT Inti Lautan Fajar Abadi, PT Dharma Samudera Fishing Industries, PT Intimas Surya, PT Sari Tuna Makmur, PT Fresh on Time Seafood, CV Buana Laut Nusantara, dan PT Tirta Bitung Bahari. Seluruhnya telah memenuhi standar mutu internasional, mempertegas kesiapan mereka bersaing di kancah Eropa.

“Standar kualitas menjadi kunci. Semua peserta dari Indonesia tampil dengan produk premium yang siap ekspor ke pasar paling ketat sekalipun”, imbuh Sri Haryanti.

Namun di balik keberhasilan itu, tantangan tetap membayangi. Salah satunya soal tarif bea masuk. Syenni Leimena selaku Direktur Utama PT Tirta Bitung Bahari, menyuarakan harapannya kepada pemerintah untuk mendorong percepatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA) agar produk perikanan nasional lebih kompetitif.

“Kami butuh dukungan konkret, seperti pengurangan tarif impor. Tanpa itu, sulit untuk bersaing secara setara di pasar internasional”, ujar Syenni Leimena.

Data perdagangan menunjukkan tren positif hubungan dagang Indonesia-Spanyol. Dari Januari hingga April 2025, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 638,5 juta, dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 292,7 juta. Sepanjang 2024, surplus perdagangan tercatat USD 1,51 miliar.

Adapun ekspor perikanan Indonesia ke Uni Eropa sepanjang 2024 mencapai USD 38,36 juta, naik 6,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Komoditas utama mencakup tuna, salmon, udang, cakalang, tongkol, dan produk olahan ikan lainnya.

Dengan lebih dari 2.180 peserta pameran dan 30.000 pengunjung dari berbagai penjuru dunia, SEG 2025 menjadi batu loncatan penting dalam memperluas jejaring bisnis perikanan Indonesia. Tak hanya di Spanyol, tapi juga ke berbagai negara konsumen utama produk laut seperti Jepang, Norwegia, dan Amerika Serikat. (satria; foto hkkp)