Indonesiasenang-, Memiliki anak yang sempurna, baik fisik maupun mental merupakan impian setiap orang tua. Namun adakalanya takdir mengalahkan keinginan manusia. Itulah yang diceritakan secara mendalam sbuah film garapan sutradara sekaligus ditulis oleh Jon Gunn.
Film The Unbreakable Boy mengisahkan tentang Austin (Jacob Laval), seorang anak laki-laki yang mengidap autisme serta Osteogenesis Imperfecta (OI), suatu kondisi yang menyebabkan tulangnya rapuh. Yang membuatnya istimewa, Austin menghadapi penyakit langka tersebut dengan keceriaan, humor, dan semangat yang luar biasa. Sikapnya yang penuh energi dan optimisme bahkan mampu menyatukan orang-orang di sekitarnya. Austin juga memiliki adik laki-laki bernama Logan (Gavin Warren), yang selalu menjaganya dan bersikap lebih dewasa.
REVIEW FILM
Jujur saja, bagi kamu yang menyukai film bergenre drama keluarga, film ini amat sangat bisa menjadi film pilihanmu. Tak melulu soal cinta pasangan, justru di film ini kita akan menemukan banyak hal positif, terutama bagi yang memang memiliki anak berkebutuhan khusus. Kita bisa melihat bagaimana kerasnya usaha seorang ayah dan ibu yang harus tetap kuat mengalahkan ego masing-masing, dan berusaha sebisa mungkin menghadapi setiap permasalahan yang ada dikarenakan sang anak yang istimewa.
Putus asa, khawatir, marah, sedih, bercampur jadi satu dikemas secara halus. Alur cerita cukup mulus, tak nampak dipaksakan karena terbatas durasi. Porsi para pemain juga seimbang. Jon Gunn berhasil menempatkan para tokoh utama secara pas, baik dari sisi ayah, ibu, dan anak.
Emosi para pemain dapat digambarkan dengan baik. Tak hanya tokoh utama, para pemeran pembantu juga melakukan tugas mereka secara serius. Tim Indonesia Senang salut dengan akting dari Jacob Laval dalam memerankan Austin. Memerankan penderita autis tidaklah mudah, namun dari mimik dan gerak geriknya Jacob mampu menggambarkan dengan baik. Yang tak kalah keren adalah tokoh Logan (Gavin Warren). Ia bisa memvisualkan seorang adik yang tenang, tidak cemburu kepada kakaknya yang lebih diperhatikan, namun sesekali iapun merasa lelah. Untuk anak seusianya, memerankan karakter ini membutuhkan arahan yang tepat pastinya.
Pengambilan gambar yang rapi dan perpindahan scene membuat penonton dapat menikmati film secara nyaman. Durasi cukup lama, yaitu 1 jam 47 menit hingga mungkin akan membuat kita sedikit bosan karena permasalahan atau konflik yang diangkat tidaklah seseru film bergenre action atau horor. Namun percayalah, selalu ada pesan positif dalam setiap detik film ini.
Tim Indonesia Senang dengan senang hati memberikan 7 poin dari 10 untuk film ini. Ajak keluargamu menonton film ini, karena kamu akan menemukan apa arti sebuah keluarga sesungguhnya dalam film The Unbreakable Boy. Jangan lupa peluklah keluargamu, agar setiap masalah dapat dihadapi bersama. (kintan; foto lgt)
