Indonesiasenang-, Unit pop asal Jakarta, The Cottons, resmi merilis single terbarunya berjudul Gundah pada Jumat, 19 September 2025, lewat naungan label rekaman demajors. Lagu ini menjadi kelanjutan perjalanan mereka setelah lima bulan lalu menghadirkan Lentera.
The Cottons digawangi oleh pasangan suami istri Yehezkiel Tambun dan Kaneko Pardede. Duo ini pertama kali mencuri perhatian lewat double single Yesterday Is Gone dan It’s Only A Day pada 2016. Setelah delapan tahun berkarya, mereka membuka babak baru lewat EP Harapan yang mendapat sambutan hangat dari penikmat musik Indonesia.
Sejak awal, The Cottons dikenal dengan balutan musik pop yang jujur dan hangat, kerap mengambil inspirasi dari keseharian yang dekat dengan pendengar. Di Gundah, mereka melakukan eksplorasi baru lewat tambahan instrumen flute dan perkusi yang memperkaya nuansa pop khas mereka dengan sentuhan retro nan manis.
Uniknya, ide awal Gundah berawal dari sahabat mereka, Fadli ‘Aat’, yang memberikan embrio lagu ini. Dalam prosesnya, Yehezkiel dan Kaneko aktif melakukan brainstorming bersama Aat hingga akhirnya lahir sebuah karya yang mereka rasa berbeda dari rilisan sebelumnya. Saat pengerjaan, muncul gagasan untuk menggandeng vokalis tamu.
Single Gundah menghadirkan refleksi tentang kerinduan, kerapuhan, dan harapan tipis yang tetap menyala di tengah situasi penuh ketidakpastian. Dengan warna pop yang lembut, lagu ini menyuguhkan perasaan getir namun hangat, menjadikannya bisa hadir sebagai teman dalam momen-momen kontemplatif.
Untuk pertama kalinya, The Cottons mengajak musisi lain bernyanyi bersama dalam rilisan mereka. Pilihan jatuh pada Aprilia Apsari (Sari) dari White Shoes & The Couples Company. Kaneko menyebut suara Sari sangat cocok dengan karakter lagu ini, dan ajakan itu pun disambut dengan hangat.
Selain Sari, single Gundah juga melibatkan sejumlah musisi lain Bagas Wisnu Wardhana (Tarrkam, Morgensoll, ZIP, juga The Cottons) – drum, Yanuari Murdiansah (The Cottons) – bas, Harry Winanto (WSATCC) – flute, dan Rezki Delian (The Panturas) – perkusi.
Kolaborasi ini menjadi langkah baru The Cottons dalam memperluas dimensi musik mereka bersama para sahabat di dunia musik.
Seiring perilisan single, Gundah juga dihadirkan dalam format video musik. Proyek visual ini digarap oleh Sarekat Kerja dan Mellow Splice, yang sebelumnya juga mengerjakan video musik Harapan. Dengan pendekatan fotografi analog, mereka menggambarkan lagu ini lewat proses seluloid yang penuh lapisan, menghadirkan atmosfer nostalgia ala groove 70-an namun dengan nuansa intim.
Tak berhenti di Gundah, The Cottons sudah menyiapkan agenda besar di sisa tahun 2025 yaitu perilisan album penuh yang kini tengah mereka garap. Album ini diproyeksikan sebagai kelanjutan eksplorasi musikal yang sudah mereka bangun.
“Gundah adalah bentuk eksplorasi terbaru kami. Semoga bisa menemani, menguatkan, atau sekadar mengisi hari-hari bagi yang mendengarkan”, pungkas Yehezkiel Tambun. (sugali; fptp dptc)
