Indonesiasenang-, Satu nama baru muncul dari belantara musik independen Indonesia mereka adalah The ASID, trio asal Medan Timur yang siap menancapkan eksistensinya dengan merilis single perdana berjudul Back Where I Belong. Lagu yang telah tersedia di berbagai platform digital sejak Rabu, 15 Juni 2025 ini menjadi penanda langkah awal band beranggotakan Anwar Sadad (vokal, gitar), Fazil Iskandar (bass), dan Sanders Gultom (drum) dalam menapaki skena musik lokal yang terus bergeliat.
Membawa semangat rock n roll klasik yang dipadukan dengan aroma blues dan psychedelic, single ini menghadirkan dentuman penuh energi yang memadukan distorsi tajam, gebukan drum yang menghentak, dan melodi gitar yang emosional. Back Where I Belong tak hanya mengandalkan kekuatan musikal, tetapi juga menyajikan lirik reflektif tentang pencarian jati diri seorang perantau.
“Lagu ini merefleksikan tema yang relevan dengan kehidupan masa kini, di mana batas antara realita dan mimpi semakin kabur”, ujar Anwar Sadad, motor utama The ASID, dalam keterangan resminya.
“Semoga apa yang tertuang menjadi refleksi bagi pendengar untuk memahami diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka”, imbuh Anwar Sadad
Syair lagu ini merupakan kontribusi dari Luky Kusumah, rekan Anwar di band Being Humans (BHMNS) semasa merantau di Bandung. Dari larik-larik tersebut, Anwar kemudian menyusun keseluruhan lagu dan mengemasnya dalam nuansa blues yang lapang, menghadirkan ruang perenungan bagi siapa pun yang pernah merasa tersesat di tengah laju kehidupan modern.
Proses produksi Back Where I Belong dilakukan di Showbox Studio, Medan, sementara proses mixing dan mastering dipercayakan kepada IJEN dari Showboxx. Visual untuk artwork single ini digarap oleh ilustrator asal Bandung Luthfil Hadi dengan pendekatan psychedelic ala Jimi Hendrix Experience, mencerminkan pengaruh musikal band ini.
Meski baru merilis single perdana, The ASID bukanlah nama kosong. Nama band ini sendiri adalah akronim dari The Anwar Sadad Is Dead, yang merujuk pada kisah Anwar Sadat, Presiden Mesir era 1970-an, sekaligus memainkan kata dari nama lahir pendiri band, Anwar Sadad. Band ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari perjalanan panjang Anwar dalam bermusik, termasuk sebagai gitaris Bohemians (BHMNS) yang dikenal melalui rilisan seperti Invasion (2010), Euphemism (2019), dan Moon (2023).
Kini, bersama Fazil Iskandar musisi dengan rekam jejak di Bandung selama lima tahun dan Sanders Gultom alias Jaya, mantan drummer Billy Backpack Blues Band, The ASID resmi bertransformasi menjadi format trio dengan karakter sonik yang matang. Mereka tengah mempersiapkan album penuh yang dijadwalkan rilis akhir tahun 2025, menjadi penegas keseriusan mereka menjejak lebih jauh di peta musik nasional.
Dengan single debut yang menggugah dan rencana rilisan lanjutan yang sudah di depan mata, The ASID patut ditunggu sepak terjangnya. Rock belum mati dan dari Medan Timur, The ASID siap membuktikannya. (sugali; foto asid)