Indonesiasenang-, Kawasan Melawai kembali kedatangan destinasi kuliner baru. Bernama TAMU, restoran Indonesia ini mengusung konsep unik “Nostalgia Tapi Dinamis” yang memadukan akar cita rasa Nusantara dengan teknik memasak modern dan desain ruang yang hangat.
Beralamat di Jalan Adityawarman I No. 8, Kebayoran Baru, TAMU menawarkan pengalaman makan yang menekankan momen “Tatap Muka”, sebuah ruang untuk berbagi cerita, bukan sekadar menyantap hidangan.
Menu TAMU dirancang untuk membawa kembali memori rasa masyarakat Indonesia namun dengan interpretasi kontemporer.
Beberapa menu andalan antara lain :
- Konro Pipi Sapi: dimasak sous vide hingga lembut, dipadukan bumbu Makassar.
- Sambal Goreng Otot: hidangan nostalgia Chef Alnico Andreas dari masa kecilnya di Cirebon.
- Lawar Udang: versi modern dari sajian Bali dengan tambahan ebi dan udang segar.
Setiap hidangan dirancang sebagai jembatan antara tradisi dan inovasi, memberi pengalaman yang familiar namun tetap mengejutkan.
TAMU mempertahankan Saka Guru berusia lebih dari 50 tahun sebagai elemen utama interior, dipadukan dengan material kayu daur ulang dan sentuhan modern yang bersih. Ruangannya terasa akrab namun tetap estetik bagi pengunjung urban.
“Kami ingin menghadirkan ruang yang membuat orang kembali menikmati momen bertemu”, ujar Hartono Moe selaku Co-founder TOMA Group.
Restoran ini memiliki dua private room (6 dan 10 orang), serta opsi reservasi eksklusif untuk acara hingga 250 tamu, mulai dari wedding, gathering, hingga perayaan khusus lainnya.
TAMU akan menghadirkan menu musiman dan membuka peluang kolaborasi dengan UMKM, komunitas kreatif, dan pegiat budaya agar tetap relevan bagi pengunjung.
Dengan konsep yang memadukan memori kuliner Indonesia dan semangat eksplorasi baru, TAMU hadir sebagai ruang makan yang bukan hanya lezat, tetapi juga membawa cerita di setiap sudutnya. (triyadi; foto tamu)
