SUSUK "Kutukan Kecantikan" Tayang, Gambarkan Tersiksanya Raga Yang Tak Kunjung Mati

Raga yang membusuk masih bernafas, berani menampilkan sisi sadis amukan para makhluk astral. Tubuh tercabik, luka-luka cakaran berhasil dibuat apik. Tim Indonesia Senang mantap memberi 7 poin dari 10.

SUSUK "Kutukan Kecantikan" Tayang, Gambarkan Tersiksanya Raga Yang Tak Kunjung Mati

Indonesiasenang-, Setelah sukses membuat pecinta horor penasaran dan antusiasme penonton yang ditimbulkan setelah menyaksikan teaser, trailer film "Susuk: Kutukan Kecantikan", kini bersiaplah untuk menyaksikan kengerian dengan lebih utuh. Ginanti Rona sebagai sutradara film ini ingin menampilkan sisi lain dari peristiwa yang banyak terjadi di masyarakat Indonesia yang berkaitan dengan susuk.

Film “Susuk : Kutukan Kecantikan” dibintangi oleh aktris pendatang berbakat Hana Malasan (Sebelumnya membintangi “22 Menit”, “Ben & Jody”). Ia akan beradu peran dengan Ersya Aurelia (“Killers”, "Enam Batang”) & Jourdy Pranata (“Kukira Kau Rumah”, "Pengabdi Setan 2”). Selain ketiganya, sederet pemeran berbakat lain akan mengisi cast film “Susuk : Kutukan Kecantikan", seperti Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan , dan M.N Qomaruddin.

Film “Susuk : Kutukan Kecantikan” mengangkat cerita tentang LARAS (Hana Malasan). Dia ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungan dengan adiknya, AYU (Ersya Aurelia). Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut. Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat.

Ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras. Dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orang tua mereka meninggal, Ustad Rahmat (M.N. Oomaruddin), pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, hingga meminta bantuan dari Prasetyo (Muhammad Khan), seorang dukun. Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa. Tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan warga desa.

REVIEW FILM
Mengangkat sebuah isu tentang susuk yang kerap terjadi di masyarakat memang menjadi hal jarang. Kebanyakan film horor Indonesia mengangkat cerita tentang rumah angker, pesugihan atau teror akibat pembunuhan.

Berbeda dengan film horor lainnya, susuk yang selama ini hanya dikenal sebagai cara mempercantik diri, rupanya menyimpan konsekuensi mahal. Bukan dibayar dengan uang, namun juga nyawa.

Inilah yang jelas ditampilkan dalam film SUSUK "Kutukan Kecantikan". Raga yang membusuk namun masih bernafas, hingga kemunculan makhluk-makhluk astral yang tersimpan dalam tubuh menuntut untuk memiliki jiwa Laras.

Suasana mencekam tercipta dengan latar pedesaan di Jawa Tengah yang masih kental. Rumah kayu, penerangan menggunakan sentir dan lampu seadanya, dengan pepohonan di sekitarnya cukup membuat ngeri.

Alur yng cukup lambat namun mengalir tanpa membuat penonton bosan karena adanya adegan-adegan yang membuat rasa penasaran muncul. Walau kadang jumpscare cukup membuat kaget dan bersiap menutup mata.

Dari segi visual, kualitas yang ditampilkan cukup memanjakan mata. Tak melulu gelap, sehingga penonton bisa menikmati setiap detil. Akting para pemain juga tak diragukan lagi. Ekspresi menyeramkan bisa ditampilkan oleh Hana Malasan meski tak banyak bicara. Ditambah lagi konflik yang dihadirkan sosok preman pasar yang terus menghasut warga membuat penonton gemas.

Bisa dibilang, film ini cukup berani menampilkan sisi sadis amukan para makhluk astral. Tubuh yang tercabik, luka-luka tubuh dari cakaran Laras berhasil dibuat apik oleh tim film ini.

Cukup menghibur walau bukan pocong, kuntilanak atau hantu-hantu pada umumnya yang muncul, namun cukup membuat bulu kudik merinding. Konflik kakak beradik yang muncul justru menjadi relate dengan banyak orang, yang kadang tak paham bahwa ada seseorang di keluargnya yang mencoba berjuang lebih meski harus mempertaruhkan nyawa. Untuk film ini, tim Indonesia Senang mantap memberi 7 poin dari 10. Dan tidak disarankan bagi remaja dibawah 17 tahun karena adanya adegan seksual dan kekerasan di dalamnya. (kintan; foto praba, goodworkid, visinema)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.