Indonesiasenang-, Desa adat Cisungsang di Kabupaten Lebak kembali menggelar ritual budaya tahunan “Seren Taun” pada 22–29 September 2025. Upacara panen raya masyarakat agraris Sunda itu bukan hanya menjadi ruang syukur atas hasil bumi, tetapi juga pesta budaya yang mempertemukan ribuan orang dari berbagai daerah.

Perhelatan berlangsung meriah di Kasepuhan Adat Cisungsang, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Ribuan masyarakat Banten dan wisatawan tumpah ruah, menyaksikan rangkaian prosesi sakral hingga pertunjukan seni dan bazar. Sejumlah pejabat hadir, di antaranya Gubernur Banten Andra Soni, S.M., M.A.P. dan Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya, SH, serta artis dangdut seperti Mega Mustika, Caca Handika, dan Emi Purnamasari yang turut memeriahkan panggung hiburan.

Dijelaskan oleh Eki Haerani selaku Ketua panitia Seren Taun, bahwa tradisi ini selalu dimulai dari ritual utama di Imah Gede (rumah adat), dilanjutkan dengan prosesi sakral yang diwariskan turun-temurun. Salah satu yang paling dinanti adalah Ngimahkeun Pare ka Leuit Adat, yakni memasukkan padi ke lumbung tradisional sebagai simbol ketahanan pangan masyarakat adat.

“Seren Taun bukan sekadar panen raya, tetapi bentuk penghormatan terhadap alam sekaligus rasa syukur atas anugerah padi yang menjadi sumber pangan utama”, ujar Eki Haerani.

Prosesi pengangkutan padi menggunakan rengkong diiringi lantunan angklung buhun, sebelum doa-doa keselamatan (rajah) dan kidung tradisi dilantunkan. Gubernur Banten Andra Soni bahkan ikut serta dalam prosesi ini, setelah sebelumnya disambut oleh Abah Usep Suyatma, Ketua Adat Kasepuhan Cisungsang, yang memakaikan ikat kepala khas kasepuhan kepadanya.

Di hari ketiga, Minggu (28/09/2025), digelar prosesi Balik Taun, yang mewajibkan masyarakat adat dari berbagai daerah untuk kembali ke kampung halaman. Momen ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi, memperkuat konsolidasi budaya, dan mempererat ikatan antarwarga kasepuhan.

Tak hanya itu, side event seperti pertunjukan seni, lomba tradisional, hingga bazar kuliner lokal ikut memperkaya pengalaman wisatawan. Kehadiran artis dangdut nasional juga membuat Seren Taun menjadi paduan antara kearifan lokal dan hiburan populer.

Meski meriah, Eki Haerani menyampaikan bahwa masyarakat Cisungsang masih berharap dukungan lebih serius dari pemerintah, terutama soal akses menuju lokasi. “Banyak masyarakat mengeluhkan kondisi jalan menuju Cisungsang. Semoga tahun depan, Pemprov Banten bisa lebih serius memperhatikan infrastruktur demi mendukung pariwisata budaya ini”, katanya.

Tahun ini, Seren Taun Cisungsang masuk dalam daftar Top 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Masuknya Seren Taun dalam KEN 2025 menegaskan posisinya sebagai salah satu atraksi unggulan pariwisata budaya Indonesia.

Gubernur Banten Andra Soni mengaku terkesan karena baru pertama kali menghadiri Seren Taun di Cisungsang, dan masuk ke dalam leuit bersama padi. “Ini bentuk ketahanan pangan dari kearifan lokal masyarakat adat”, ucapnya.

Dengan perpaduan nilai sakral, hiburan rakyat, dan atraksi wisata, Seren Taun Cisungsang 2025 tidak hanya menjadi perayaan adat, tetapi juga magnet pariwisata budaya yang memperkuat identitas Banten di mata nusantara. (alvin; foto angga)