Indonesiasenang-, Pulau Dodola adalah destinasi ikonik wisata di Pulau Morotai. Pulau ini merupakan salah satu satu pulau tak berpenghuni yang punya pesona tersendiri, dimana keindahan pulau Dodola akan terlihat saat air laut sedang surut.
Saat itu wisatawan dapat melihat pasir timbul yang membentuk jalan dari pulau Dodola Besar dan pulau Dodola Kecil. Bila matahari sudah naik ke atas dan air laut sudah benar-benar surut, pemandangan pasir putih akan terbentang luas di depan mata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jumat (25/11/2022). mengatakan, Pulau Dodola harus terus dilestarikan agar keindahannya pantainya tidak tercemar. Dirinya mengajak masyarakat setempat dan wisatawan untuk tidak membuang sampah di destinasi wisata Pulau Dodola.
“Indonesia bagian timur harus bergotong royong, sampah itu harus diselesaikan di hulu. Jika kita melakukan reduce, reuse, recycle. Ini yang harus kita pastikan untuk menangkal sampah dari hulunya”, kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Pada kesempatan tersebut Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan menjajal sensasi berenang sejauh 1 kilometer di laut bebas atau open water swimming dari tengah laut menuju tepi pantai Pulau Dodola, Morotai.
“Terima kasih sekali atas keindahan dari Kabupaten Morotai ini, tadi saya merasakan sensasi berenang di pantai bebas, di laut bebas yang disebut cabang open water swimming, dan di sini kita melihat memang satu keindahan alam”, kata Sandiaga Salahuddin Uno usai berenang di Pulau Dodola, Morotai.
Sementara itu, Pj. Bupati Pulau Morotai, Umar Ali, mengatakan bahwa Sandiaga Salahuddin Uno merupakan satu-satunya menteri Indonesia yang menjajal berenang di Pulau Dodola. “Kami atas pemerintah daerah mengucapkan terima kasih, baru kali ini menteri Indonesia yang berenang di laut. Kami berikan apresiasi kepada pak Sandiaga Salahuddin Uno”, katanya.
Dalam mendukung pelestarian alam dan mewujudkan wisata berkualitas dan berkelanjutan lingkungan di Pulau Dodola, Sandiaga Salahuddin Uno bersama pemerintah daerah setempat menanam pohon kasuari atau yang biasa disebut pohon pinus pantai. (lela; foto humaskemenparekraf)