Indonesiasenang-, Dalam penanggalan Islam, terutama pada bulan Safar, masyarakat Kabupaten Klaten rutin melaksanakan tradisi yaaqawiyyu yang menjadi peninggalan Ki Ageng Gribig atau bernama asli Wasibagno Timur merupakan ulama besar yang menyiarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten dan sekitarnya ratusan tahun lalu.
Konon dari cerita turun- temurun suatu saat, Ki Ageng Gribig pulang dari Mekah dan membawa buah tangan berupa kue apem yang hendak dibagikan kepada saudara, murid, maupun tetangga. Tapi karena tidak cukup, kemudian diminta kepada keluarganya untuk membuatkan kue apem. Apem yang berasal dari kata affum dan artinya maaf itu kemudian disebut apem yaaqawiyyu.
Ki Ageng Gribig. Ki Ageng Gribig sangat menguasai strategi berdakwah, sehingga dakwahnya mengena di hati masyarakat. Mereka yang saat itu masih banyak yang atheis, akhirnya mau memeluk Islam.Kata yaa qawiyyu dibubuhkan karena tatkala menutup pengajian, Ki Ageng Gribig selalu melafalkan do’a yang berbunyi “Ya qowiyu yaa aziz qowina wal muslimin, ya qowiyyu warsuqna wal muslimin“. Artinya, ya Tuhan, berikanlah kekuatan kepada kita segenap kaum muslimin.
Berawal dari narasi itu, sebar apem yaa qawiyyu menjadi tradisi masyarakat Klaten hingga sekarang. Masyarakat yang menanti tradisi yang dipercaya membawa berkah itu pun, menyebar hingga ke daerah tetangga. Puncak perayaan digelar dengan sebaran apam di Lapangan Klampeyan tak jauh dari kompleks makam Kiai Ageng Gribig. Puluhan ribu pengunjung biasanya berdatangan saat puncak perayaan itu demi berebut kue apam yang disebarkan oleh panitia dari menara.
Tradisi perebutan apem yang disebar dari atas menara memiliki makna bahwa sesuatu itu datangnya dari atas dan jika tidak ada usaha, maka tidak akan mendapatkannya. Jumlah sebaran apem dapat mencapai lebih dari 6 ton, kue apem tersebut berasal dari sodaqoh masyarakat Jatinom sekitar dan juga luar negeri, seperti Malaysia.
Tahun 2019 yang lalu sebaran apem dilaksanakan pada Jumat, 18 Oktober 2019 mulai pukul 13.00 sampai dengan selesai di Sendang Klampeyan. Sehari sebelumnya, yaitu pada Kamis, 17 Oktober 2019 diselenggarakan Kirab Gunungan Apem di sepanjang Jalan Raya Jatinom mulai pukul 14.00 dengan selesai. Berikut adalah rangkaian kegiatan tradisi Ya Qowiyyu :
Kamis, 10 Oktober 2019
Pembukaan Saparan dimeriahkan dengan penampilan Drumband dan Tari Kreasi bertempat di Halaman Kecamatan Jatinom mulai pukul 13.30- selesai.
Sabtu, 12 Oktober 2019
Karnaval budaya yang menampilkan potensi masing-masing desa di Kecamatan Jatinom dengan start di SDN Jatinom dan Finish depan Toko Leo mulai pukul 13.30 - selesai.
Minggu, 13 Oktober 2019
Ya Qowiyyu Fun Bike 2019 dengan start di Halaman Masjid Besar Jatinom dan finish di Klampeyan Jatinom mulai pukul 06.00 - selesai
Senin, 14 Oktober 2019
Gejog Lesung di sepanjang Jalan Raya Jatinom mulai pukul 14.00- selesai
Rabu, 16 Oktober 2019
Penampilan Jatilan/Reog di sepanjang Jalan Raya Jatinom mulai pukul 14.00- selesai
Kamis, 17 Oktober 2019
Kirab Gunungan Apem di sepanjang Jalan Raya Jatinom mulai pukul 14.00- selesai
Jumat, 18 Oktober 2019
Sebaran apem di Sendang Klampeyan mulai pukul 13.00- selesai.
Upacara tradisional Ya Qawiyyu yang sekarang telah melibatkan beberapa unsur masyarakat dan instansi pemerintah yang terkait. Dan saat ini Upacara Ya Qawiyyu sudah berubah menjadi salah satu daya tarik wisata dari daerah Jatinom, Klaten. (rls; foto dok)