Indonesiasenang-, Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi ke 25 yang disinggahi tim Jelajah Kebangsaan Wartawan-Persatuan Wartawan Indonesia (JKW-PWI) setelah melakukan pelayaran dari Tanjung Bira. Dengan menggunakan Kapal Ferry Sangke Palangga milik ASDP, Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI tiba di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Kamis pagi, (24/02/2022).
Tim JKW-PWI yang terdiri dari Indrawan Ibonk, Sonny Wibisono, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni sangat menikmati pelayaran dengan menggunakan kapal milik ASDP yang tampak apik dan resik. Ketika menaiki Sangke Palaga mereka melihat motor-motor telah diatur dengan rapih oleh ABK kapal ferry.
"Waow, baru kali ini ada kapal yang memiliki banyak tanaman hias, rimbun dan asri, selain itu ada ikan hias di aquarium dan ada sepasang burung merpati, parkit, jalak dan derkuku”, ujar Yanni Krishnayanni sangat takjub dan gembira.
Hobbi mencintai tanaman juga binatang bisa dilakukan dimana saja, asalkan mau melakukannya seperti yang mereka lakukan ini. Selain beberapa tanaman hias, ada kemangi, serai, cabe, jeruk, bahkan ada buah Naga, Mangga dan Sirsat. Sang kapten kapal, Eko Wiyono adalah inisiator pembuat taman di atas kapal bersama KKM Imam Wahyudi.
"Bravo untuk duo crew, kapalpun menjadi hijau, asri, menyenangkan dan bikin kerasan, ada suara kicau burung-burung, serasa berada di hutan”, puji motoris JKW-PWI, Yanni Krishnayanni.
Eko Wiyono menceritakan, bahwa satu bulan yang lalu ada juga tomat dan terong. Tiap hari saya konsumsi, manis dan segar, baru saja habis, dan kami memutuskan untuk tidak menanamnya lagi, karena terlalu ringkih. "Angin di laut cukup besar, dan tanaman Tomat mudah patah, meski buahnya sangat banyak. Dan buah Naga itu (sambil menunjuk ke arah tanaman) sudah pernah berbuah 3 kali, ada penumpang kapal kami yang ikut menikmati. Saya juga baru tahu, ternyata bisa berbuah disini, dan itu membuat kami bahagia”, katanya.
Ditambahkan oleh KKM Imam Wahyudi, bukan hanya tanaman dan ikan hias, tapi mereka juga memelihara Belut. Sebelumnya pernah ada Ikan Koi dan Ikan Cupang yang berjumlah ratusan ekor. "Ketika kami kesulitan mendapatkan air, dan yang ada hanya air mengandung kaporit, akhirnya ratusan ikan-ikan disini mati”, ujarnya.
Jika melihat KMP Sangke Palangga, maka kapal ferry ini menjadi unik karena ditangani orang-orang yang memiliki jiwa adem, sehingga membuat setiap orang menjadi betah berlama-lama ketika melihat keasrian isi kapal. "Sudah ada dua kapal lain yang juga punya taman, karena sebelum di kapal Sangke ini, saya pernah di kapal Tuna Tomini rute Gorontala, Wakai, Ampana dan kapal satu lagi saya lupa”, kata Kapten Eko Wiyono.
Sang kapten berharap semoga yang menggantikannya dapat pula menjaga dan merawatnya, agar tidak jenuh setiap hari ada diatas kapal, karena yang dilihat cuman besi. Dengan tanaman dan hewan peliharaan maka dapat menjadi hiburan, selain itu dapat pula di konsumsi. "Banyak penumpang yang minta tanaman kami, ya saya persilahkan ambil, asal betul-betul dirawat, Semoga ini bisa menginspirasi kapal-kapal lainnya juga”, ujar kapten Eko Wiyono. (rls; foto jkw-pwi)