Indonesiasenang-, Mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia pada 2024 mendatang, salah satunya dengan menyelenggarakan acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 yang bersamaan dengan gelaran Pemilihan Putri Indonesia (PPI) 2022 di Gandaria City Mall, Jakarta, hari ini, Minggu (22/5).
Acara yang mengusung tema “Glowing with JMFW 2023” tersebut merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) - Kementerian Perdagangan bersama, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Yayasan Putri Indonesia, serta PT Mustika Ratu Tbk.
“Ada dua faktor utama yang membuat Indonesia berpotensi menguasai pasar fesyen muslim dunia, yaitu kekayaan budaya dan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian tinggi. Indonesia memiliki merek fesyen muslim yang sudah mengikuti acara fesyen dunia internasional. Selain itu, dalam hal pengembangan SDM, saat ini juga sudah banyak sekolah fesyen di Indonesia”, kata Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi di tempat terpisah.
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Frida Adiati, Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia Putri Kuswisnu Wardani, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe, Staf Khusus Wakil Presiden R.I Bidang Komunikasi dan InformasiMasduki Baidlowi, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid, serta Komite Promosi Fashion Muslim Indonesia.
Didi Sumedi mengatakan, SDM industri fesyen muslim perlu diberikan akses seluas-luasnya dalam hal ketersediaan bahan baku, maupun kesempatan untuk terjun dalam industri fesyen nasional. Hal ini bertujuan mewujudkan industri fesyen muslim yang berdaya saing.
Sedangkan Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Frida Adiati mengungkapkan, sinergi yang kuat antara industri fesyen muslim dan kosmetika nasional berkontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara produsen produk halal terbesar dunia.
“Kami menyadari upaya membangun ekosistem fesyen muslim secara serius dan berkelanjutan akan memberikan efek domino bagi industri penunjang dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Selain itu, juga dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Kiblat Fashion Muslim dunia tahun 2024. JMFW hadir tidak hanya mempromosikan produk fashion, tapi juga mengangkat potensi produk kosmetik Indonesia”, tutur Frida Adiati.
Diungkapkan oleh Frida Adiati, dirinya optimis Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim yang besar dapat menangkap peluang, sehingga dapat menguasai pasar produk halal global. Hal itu juga mengingat tren permintaan produk halal saat ini semakin meningkat.
Direktur Pengembangan Produk Ekspo Miftah Farid menambahkan sebagaimana komitmen kita bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia, maka banyak hal yang perlu kita kerjakan bersama-sama. Sesuai dengan Roadmap Fashion Muslim Indonesia, tahun 2024, ditargetkan untuk deklarasi Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia, melalui JMFW sebagai event internasional. Tahun 2023, ditargetkan untuk penguatan networking dengan terjun langsung dalam peta fashion internasional. Dan, tahun 2022 ini, fokus strateginya adalah penguatan branding.
“Dukungan Kementerian Perdagangan dalam pelaksanaan PPI 2022 merupakan bagian dari Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 yang puncaknya akan dilaksanakan pada 20--22 Oktober 2022 mendatang back-to-backdengan pengelenggaraanTrade Expo Indonesia 2022, di ICE BSD, Tangerang”, jelas Miftah Farid.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor fesyen muslim Indonesia ke dunia pada 2021 tercatat sebesar USD 4,68 miliar, meningkat 12,5 persen dibandingkan dengan nilai ekspor pada 2020 yaitu sebesar USD 4,16 miliar. Sedangkan, ekspor kosmetik Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai USD 241,37 juta dengan tren 3,37 persen.Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2020/21, konsumsi produk fesyen muslim dunia pada 2024 diprediksi mencapai USD 311 miliar, naik dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar USD 277 miliar. Sementara itu, konsumsi produk kosmetik halal dunia pada 2024 diprediksi mencapai USD 76 miliar, naik dibanding tahun 2019 yaitu sebesar USD 66 miliar. (rls; foto humaskemendag)