Reality Club Rilis Desire (Horror Version) Nuansa Menyeramkan Di Halloween

Perilisan Desire (Horror Version) pada Halloween adalah bukti lain komitmen Reality Club dalam berkarya dengan eksplorasi artistik yang unik

Reality Club Rilis Desire (Horror Version) Nuansa Menyeramkan Di Halloween

Indonesiasenang-, Kuartet alternative rock asal Jakarta, Reality Club, kembali mengejutkan penggemarnya dengan perilisan Desire (Horror Version) pada tanggal 31 Oktober 2024, bertepatan dengan momen Halloween. Lagu ini adalah versi lain dari single Desire yang sebelumnya rilis pada Maret 2023, diambil dari album ketiga mereka, Reality Club Presents.... Namun, versi terbaru ini hadir dengan nuansa yang jauh lebih mencekam, sesuai tema horor yang mereka usung.

Tidak seperti remix atau rework pada umumnya, Desire (Horror Version) menampilkan aransemen strings alternatif yang dikerjakan oleh Chicha Adzhari, dibawakan oleh Budapest Scoring Orchestra. Kolaborasi ini bukan yang pertama bagi Reality Club, karena Budapest Scoring Orchestra juga mengisi beberapa lagu di album mereka, seperti Dancing In The Breeze Alone dan Love Epiphany.

Dijelaskan oleh Faiz Novascotia Saripudin, vokalis sekaligus gitaris band, bahwa versi horor ini sebenarnya adalah konsep awal lagu Desire sebelum mereka memutuskan aransemen final yang lebih bertema thriller.

“Versi horor ini seolah membawa kita ke dunia soundtrack film horor, dengan atmosfer yang menakutkan dan intens. Ide aransemen ini sempat ditinggalkan karena dianggap kurang sesuai dengan visi awal band untuk lagu tersebut. Namun, mereka merasa Halloween kali ini adalah waktu yang tepat untuk merilisnya”, kata Faiz Novascotia Saripudin.

Tidak hanya merilis lagu, Reality Club juga meluncurkan video musik animasi untuk Desire (Horror Version), disutradarai oleh Arya Satriaputra. Video ini menggabungkan sentuhan horor ala Spaghetti Western, terinspirasi dari game Red Dead Undead Nightmare, dan unsur slasher B-Movie. Dengan bantuan editor 3D Bayu Marlin, video musik ini membawa visual yang intens, lengkap dengan efek grain dan film damage untuk menciptakan suasana menyeramkan.

Lagu Desire sendiri mengisahkan bagaimana seseorang dapat terjebak dalam keinginan gelap yang berpotensi mengubahnya menjadi sosok yang tidak terduga. Tema ini diperkuat dalam video klip yang berperan sebagai sekuel dari Dancing In The Breeze Alone, menampilkan karakter The Sister yang melakukan perjalanan balas dendam. Video ini baru-baru ini memenangkan penghargaan di Munich Music Video Awards 2023 sebagai Best Music Video: Asia Pacific.

Sejak terbentuk pada akhir 2016, Reality Club terus menunjukkan kiprahnya di industri musik Indonesia. Dengan dua penghargaan AMI Awards untuk Album Alternatif Terbaik dan Grup Alternatif Terbaik pada tahun 2023, band yang terdiri dari Era Patigo pada drum, Faiz Novascotia Saripudin pada vokal & gitar, Fathia Izzati pada vokal & keyboards, dan Nugi Wicaksono pada bass terus menarik perhatian, baik di dalam maupun luar negeri. Setelah sukses dengan Asia Tour dan North America Tour mereka, Reality Club terus memperkuat posisinya sebagai salah satu band paling berpengaruh di Asia Tenggara.

Perilisan Desire (Horror Version) pada Halloween ini adalah bukti lain komitmen mereka dalam berkarya, dengan eksplorasi artistik yang unik dan menyentuh berbagai lapisan emosi pendengarnya. (sugali; fotorcd)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.