Rayni Massardi Rilis Novel "SINAR", Rano Karno : Saya Beli Seratus !

Berjudul "SINAR: Cinta Luar Biasa Orang Biasa", buku ini merupakan karya hasil kolaborasi Rayni dan Christyan AS yang kesekian kalinya

Rayni Massardi Rilis Novel "SINAR", Rano Karno : Saya Beli Seratus !

Indonesiasenang-, Para pecinta buku novel tentang perjalanan seseorang yang menginspirasi, bersiaplah menambah koleksi buku kalian. Tepat pada 7 September 2024 di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, sebuah buku karya penulis wanita Rayni N. Massardi sudah bisa kamu dapatkan.

Berjudul "SINAR: Cinta Luar Biasa Orang Biasa", buku ini merupakan karya hasil kolaborasi Rayni dan Christyan AS yang kesekian kalinya, setelah sebelumnya berkolaborasi dalam cerpen grafis Daun Itu Mati (2017), Novel Rainbow Cake (2019) serta kumpulan aksara dan sketsa "Darah"(2023).

Pada acara Bincang Novel di hari yang sama, turut hadir pula Calon Wakil Gubernur Jakarta, H.Rano Karno. "Saya memiliki Komunitas Taman Bacaan di Provinsi Banten. Saya membangun 14 TBM. Untuk itu saya mau membeli 100 buku ini sebagai tanda kecintaan saya kepada dunia membaca”, ungkap Rano Karno kepada Rayni Massardi yang disusul dengan tepuk tangan meriah.

Sementara itu, sekilas tentang novel SINAR, buku novel ini bercerita tentang sang tokoh muda bernama Sinar Simakir.  Meski dia lulusan S2, ia hanya mampu menduduki posisi sebagai penjaga toilet sebuah mal dan terkadang bekerja sambilan di sebuah perpustakaan.

Ketika sebuah postingan videonya di Tik Tok mulai dikenal orang, Sinar kemudian berkenalan dengan Bumimata, seorang duda tanpa anak. Ketertarikan Sinar pada lelaki ini membawanya pada satu dimensi yang merujuk pada rasa yang menukik pada satu kata yaitu cinta. Namun disisi lain, muncul juga sosok lelaki yang bernama Sandi, ia ramah dan asisten Bumimata.

Dikemas dengan gaya penulisan agak kontemporer dan kekinian, di mana ada unsur Tik Tok yang juga disinggung di dalamnya membuat pembaca akan merasa berada di masa kini, dimana teknologi memang mampu menghubungkan segala sesuatu yang dulu dirasa tak mungkin.

Rayni menuturkan alasannya mengapa dirinya tetap aktif menulis buku di tengah maraknya digitalisasi. Menurutnya, menulis buku adalah akibat dari rasa resah dan gelisahnya. "Menulis buku bagi saya adalah terapi. Jadi saya nggak ada keinginan untuk gimana...mau gimana, harus dibaca orang. Ya paling heboh sendiri. Awalnya saya menulis karena saat tiba di Indonesia, saya nggak betah, bingung. Gelisah. Jadi saya menulis buku”, ungkapnya.

Rayni N Massardi merupakan istri dari seorang penulis dan sosok yang memegang jabatan penting di Lembaga Perfilman Nasional, yaitu Noorca Massardi. Lahir di Brussel, Rayni akhirnya menamatkan pendidikannya di Universitas Paris III, Sorbonne Nouvelle, Departemen d’Etude et de Recherches Cinematographiques, Paris, Prancis pada 1981. (kintan; foto praba)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.