Indonesiasenang-, Primitive Monkey Noose band punk rock asal Batulicin, resmi merilis single terbaru mereka yang berjudul “Biarlah Terjadi”. Lagu ini hadir berkat kolaborasi dengan label rekaman demajors dan merupakan hasil aransemen ulang dari lagu ciptaan Gede Robi, vokalis band rock asal Bali, Navicula. Meski diolah ulang, karakteristik musik punk rock Banjar tetap menjadi benang merah dalam karya ini.

Menurut Richie Petroza, vokalis Primitive Monkey Noose, mereka memilih lagu Biarlah Terjadi karena pesan mendalam yang tersirat dalam liriknya. “Liriknya lugas dan sarkastis, berbicara tentang bagaimana kita menyikapi berbagai kondisi di sekitar kita. Pesannya begitu kuat, dan itu sangat merasuk bagi kami”, katanya.

Dalam versi Primitive Monkey Noose lagu Biarlah Terjadi ini diubah menjadi lebih enerjik dan sesuai dengan gaya khas mereka. “Kami mencoba merepresentasikan lagu ini ke dalam warna musik Primitive Monkey Noose. Lebih bertenaga dan tetap mengusung identitas kami”, ujar Richie Petroza.

Sementara itu Robi Navicula mengaku bangga dengan aransemen ulang yang dilakukan oleh Primitive Monkey Noose. “Lagu ini dibawakan dengan keren banget !. Saya merasa tersanjung karya saya bisa dihidupkan kembali dengan cara yang unik oleh mereka”, katanya.

Primitive Monkey Noose dikenal sebagai satu-satunya band punk rock di Indonesia yang mengintegrasikan alat musik tradisional khas Kalimantan Selatan, yaitu panting, dalam karya mereka. Sentuhan ini memberikan warna yang unik pada setiap lagu mereka dan menjadi ciri khas tersendiri. Sebelumnya, Primitive Monkey Noose telah merilis dua mini album dan satu single, serta kerap tampil di berbagai panggung lokal maupun nasional.

Seorang jurnalis musik di Kalimantan Selatan memuji Primitive Monkey Noose sebagai aset berharga Batulicin. “Primitive Monkey Noose adalah representasi suara daerah, layaknya Amplang Pagatan atau batubara di Tanah Bumbu. Mereka membawa cerita lokal ke dalam musik dengan cara yang sangat autentik”, jelasnya.

Single Biarlah Terjadi dari Primitive Monkey Noose kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform streaming digital, seperti Spotify, YouTube Music, TikTok Music, Apple Music, dan Langit Musik, sejak 23 Desember 2024.

Dengan single Biarlah Terjadi, Primitive Monkey Noose semakin menunjukkan eksistensi mereka sebagai band kabupaten yang mampu bersaing di kancah musik nasional, sekaligus menjaga kekuatan identitas budaya lokal. (sugali; foto dppmn)