Indonesiasenang-, Suasana di Rendezvoo Coffee & Eatery, Jakarta Selatan, pada hari Senin 30 Juni 2025 terasa lebih semarak dari biasanya. Aroma kopi berpadu dengan deru percakapan media dan kru musik yang menantikan sesuatu yang sudah lama dinanti. Di panggung kecil dengan tata cahaya hangat, para personel Rocker Kasarunk Ferdy Tahier (vokal/piano), Aditia Sahid alias Acoy (gitar), Ricky Rahmadi (bass), Christian Wibisono alias Ian (drum), dan Roby Hasibuan (keyboard). naik satu per satu. Raut wajah mereka tidak lagi dibebani oleh bayang-bayang masa lalu, melainkan disinari oleh semangat baru semangat yang hari itu resmi diberi nama Pop Rock Wave.

Rocker Kasarunk, band yang selama ini dikenal dengan karakter musik keras dan lirik yang menggugat, kini datang dengan kejutan besar. Album terbaru mereka bukan hanya sekadar rilisan baru, tetapi juga titik balik, menandai babak baru perjalanan musikal yang lebih cair, lebih dekat, dan lebih pop, tanpa melupakan akar rock yang menjadi identitas mereka.

“Kami ingin sesuatu yang bisa lebih luas didengar, tapi tetap dengan nyawa kami di dalamnya, Pop Rock Wave bukan tentang kami mengubah diri, tapi tentang kami tumbuh”, kata ferdy Tahier dengan senyum penuh arti.

Album Pop Rock Wave berisi 10 lagu yang menggambarkan keseimbangan antara aransemen enerjik khas rock dan nuansa pop yang ringan namun kuat secara emosional. Track seperti “Kau Kemana” dan “Semua Tanpa Cinta” menyuguhkan kisah patah hati dengan bungkus melodi yang gampang dicerna. Sementara “I Am Free” dan “Kau Menggila” masih menyimpan dentuman khas Kasarunk yang membakar semangat.

Namun di balik semangat itu, terdapat jejak perjalanan panjang. Rocker Kasarunk bukan band yang lahir kemarin sore. Mereka telah melewati banyak fase, dari era underground, panggung-panggung kecil, hingga menjadi bagian penting dalam peta musik nasional. Album ini adalah semacam surat cinta untuk masa lalu mereka, sekaligus undangan untuk para pendengar baru yang haus akan suara yang jujur dan segar.

Rocker Kasarunk tak sendirian dalam proses produksi album Pop Rock Wave. Mereka turut melibatkan musisi tamu seperti Robby (Funky Kopral) dan Bram Panca Prialagi, eks finalis reality show Penghuni Terakhir dan mantan personel Kuetart.

AFE Records, label yang menaungi rilis ini melihat potensi besar dalam semangat baru Rocker Kasarunk. “Kami tahu ini bukan hanya soal rilisan, ini soal transformasi. Rocker Kasarunk masih punya banyak hal untuk dikatakan, dan dengan pendekatan pop rock yang lebih luas, kami yakin mereka akan kembali mencuri hati banyak pendengar”, jelas perwakilan label dalam acara yang berlangsung hangat itu.

Dengan warna musik yang lebih mudah dicerna, Pop Rock Wave diharapkan bisa menjangkau lebih banyak telinga, dari penggemar lama hingga mereka yang baru mengenal nama Rocker Kasarunk. Dirilis secara digital sejak 27 Juni 2025, album ini langsung mendapat tempat di beberapa playlist utama layanan streaming di Indonesia.

Ada yang istimewa saat mendengar lagu seperti “I’ll Lost Without You” dan “Forever Now and Then”. Di balik aransemen radio-friendly-nya, tersimpan lirik yang jujur dan raw, seolah-olah lagu-lagu itu ditulis di malam-malam panjang penuh kegelisahan. Tapi bukan Rocker Kasarunk namanya jika tidak menyelipkan sedikit “nakal” dalam karya mereka. “One Night Stand” adalah contoh sempurna bagaimana mereka tetap bisa bersenang-senang tanpa kehilangan kualitas musikal.

“Ini bukan album yang sempurna. Tapi ini adalah album yang paling jujur yang pernah kami buat”, ujar Aditia Sahid.

Lewat Pop Rock Wave, Rocker Kasarunk tidak sekadar kembali, mereka berevolusi. Mereka tidak lagi hanya bermain di ranah yang keras dan tajam, tapi juga merayakan emosi, membuka ruang untuk cinta, kehilangan, kebebasan, dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak selalu punya jawaban. Album ini adalah upaya untuk tetap relevan tanpa menjadi oportunis, menjadi modern tanpa kehilangan jiwa.

Dalam dunia musik yang terus berubah cepat, Pop Rock Wave adalah penanda penting, bahwa selama masih ada kejujuran dalam berkarya, musik akan selalu menemukan jalannya sendiri menuju hati pendengarnya. (kin/yy; foto praba)