Indonesiasenang-, PBB di Indonesia - UN Women, UNFPA dan UNDP dan Kedutaan Besar Perancis, Institut Français d'Indonésie (IFI) bekerjasama dengan Kemen PPPA, Komnas Perempuan) dan Yayasan Pulih menyelenggarakan “UNiTE: Konser Musik dan Pertunjukan Seni untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan” pada tanggal 10 Desember 2023 di Jakarta. Bertempat di M Bloc Live House, Jl. Panglima Polim No.37, Jakarta Selatan, acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia yang jatuh pada tanggal 10 Desember. Acara ini dihadiri oleh Antoine Bricout (Attace of Education and University Cooperation), Valerie Julliand (Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia) dan Andy Yentriyani (Ketua Komnas Perempuan).
Selain peringatan Hari HAM Nasional, masyarakat di seluruh dunia juga memimpin kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) yang diperingati setiap tanggal 25 November, dan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
Sebuah fakta pahit memang, dimana hingga saat ini satu dari tiga perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dari pasangan intim, kekerasan seksual non-pasangan, atau keduanya setidaknya sekali dalam hidup mereka. Di Indonesia, 1 dari 4 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual yang dilakukan oleh pasangannya atau bukan pasangannya selama hidupnya (SPHPN, 2021).
Hal tersebut disampaikan oleh Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan di kesempatan yang sama saat memberikan sambutan sebelum konser dimulai.
"Kekerasan atau pelecehan sejatinya banyak dirasakan oleh laki-laki maupun perempuan. Namun untuk kasus perempuan memiliki tingkat empat kali lipat kemungkinan lebih tinggi dibanding laki-laki. Mirisnya, banyak dari pelecehan dan kekerasan seksual justru dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti keluarga atau orang-orang yang berada di sekitarnya selama ini. Itulah yang selama ini kami perjuangkan hak-hak mereka sebagai korban." jelas Andy.
Acara konser dimeriahkan dengan penampilan beberapa musisi seperti band Hippotopia, Danilla Riyadi,penampilan tari tradisional Indonesia dan talkshow hingga kuis.
Talkshow dengan bahasan Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan kali ini menghadirkan Putu Ayu Sararwati (UNFPA Champion) dan Wawan Suwandi dari Yayasan Pulih. Sempat disinggung pula bahwa pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan tidak lepas dari budaya patriarki, yaitu budaya dimana laki-laki dianggap lebih superior dibanding perempuan. Hal ini mengakibatkan penilaian-penilaian kepada perempuan tertanam sangat terbatas. Dimana seringkali perempuan dinilai harus taat dan mengikuti aturan laki-laki, memandang sebelah mata kepada wanita yang beraktivitas di luar rumah dan masih banyak lagi. Sehingga perempuan banyak mendapat kekerasan karena dinilai tidak patuh.
Diharapkan dengan diadakan rangkaian acara UNiTE kali ini dapat membuka pikiran masyarakat, khususnya anak-anak muda untuk lebih banyak belajar dan saling memahami satu sama lain, sehingga kekerasan yang ada di masyarakat terkait gender tidak banyak terulang kembali. (kintan; foto praba)