Penuh Emosional, 13 Musisi Angkat Isu Lingkungan di Album Sonic/Panic

Setiap musisi yang terlibat membawa karakter dan gaya musik mereka masing-masing. Album ‘Sonic/Panic’ diproduksi oleh Alarm Records. Sebelum peluncuran album pada 4 November, pendengar dapat pra-simpan album ‘sonic/panic’ di spotify.

Penuh Emosional, 13 Musisi Angkat Isu Lingkungan di Album Sonic/Panic

Indonesia Senang-, Sebanyak 13 musisi Indonesia dari berbagai genre bergabung untuk sebuah album kompilasi bertajuk ‘Sonic/Panic’. Mengangkat tentang kesadaran dan kekhawatiran akan krisis iklim, di album ini, musisi ternama dalam negeri seperti Endah N Rhesa, Tony Q Rastafara, dan Tuan Tigabelas turut berpartisipasi dalam menuangkan ekspresi kreatif mereka untuk menyuarakan salah satu isu paling darurat di dunia.

Setiap musisi yang terlibat di album ‘Sonic/Panic’ membawa karakter dan gaya musik mereka masing-masing ke dalam kolaborasi ini. Musisi tersebut adalah Iga Massardi, Endah N Rhesa, Navicula, Tony Q Rastafara, Tuan Tigabelas, Iksan Skuter, FSTVLST, Made Mawut, Nova Filastine, Guritan Kabudul, Kai Mata, Rhythm Rebels, dan Prabumi.

Album ‘Sonic/Panic’ sendiri diproduksi oleh Alarm Records, label rekaman sadar iklim pertama di Indonesia yang dibentuk oleh ke-13 musisi yang terlibat dalam inisiatif ini. Gagasan untuk membuat album kompilasi ‘Sonic/Panic’ muncul setelah ke-13 musisi ini berkumpul di Bali beberapa bulan lalu guna diskusi soal isu iklim dan cara musisi dapat turut berkontribusi.

Album ‘Sonic/Panic’ terdiri dari 13 lagu dari 13 musisi dengan berbagai genre seperti hip-hop, rock, blues, electronica, reggae pop, hingga world music. Adapun topik yang diangkat di tiap lagu juga beragam seperti isu krisis iklim, degradasi alam, polusi plastik, dan panggilan untuk aksi nyata secara kolektif.

Lagu ‘Plastic Tree’ milik Endah N Rhesa misalnya yang menggambarkan dunia tanpa pohon, yang digantikan oleh replika plastik. Lagu ini menjadi pengingat yang kuat tentang dampak lingkungan dari tindakan kita. “Plastic Tree ini membayangkan kita suatu saat nggak ada pohon, nggak ada ayam berkokok, semuanya jadi serba artificial. Yang mana menurut saya dan mas Resha itu mengagumkan tapi menyeramkan. Kita jangan menganggap remeh kemampuan kita untuk selalu menemukan hal baru, semuanya ada resikonya juga. Ada kemegahan, namun juga ada kehancuran. Makanya ending lagu ini kita minta maaf, say sorry, karena seumur hidup kita yang kita jalani sudah banyak menghancurkan.” Ungkap Endah tentang lagunya saat acara launcing album ‘Sonic/Panic’ di Dia Lo.Gue Kemang, Jakarta Selatan, Selasa 24 Oktober 2023.

Contoh lain adalah lagu yang berjudul ‘House on Fire’ oleh band Navicula. Lagu ini membahas biaya tersembunyi dari kenyamanan kehidupan modern. Lagu ini mencerminkan hubungan manusia dengan Bumi dan mengingatkan bahwa kenyamanan modern datang dengan sebuah harga.

Album ‘Sonic/Panic’ yang cover artworknya didesain oleh Sirin Farid Stevy, visual artist sekaligus vokalis band FSTVLST, akan segera diluncurkan secara serentak di seluruh platform streaming digital pada tanggal 4 November mendatang.

Dalam rangka peluncuran album, akan diadakan juga IKLIM Fest di area parkir Monkey Forest Ubud, Bali pada tanggal yang sama. Hampir seluruh musisi yang terlibat di album ‘Sonic/Panic’ akan hadir di perhelatan ini untuk bersama menyuarakan kepeduliannya terhadap bumi dan lingkungan.

Sebelum peluncuran album tanggal 4 November, pendengar dapat pra-simpan album ‘sonic/panic’ di spotify. (kintan; foto praba)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.