Indonesiasenang-, Sebuah artefak langka berupa gamelan batu purba ditemukan warga di Desa Batulawang, Banjar, Jawa Barat, pada Jumat (05/12/2025). Alat musik yang terbuat dari batu dan mampu menghasilkan nada ini langsung mengundang perhatian aparat desa, budayawan, hingga TNI karena nilai sejarahnya yang dinilai sangat penting bagi peradaban Sunda.
Penemuan awal dilakukan oleh dua warga setempat, salah satunya bernama Ata, yang melihat sebuah batu besar berwujud menyerupai struktur megalitikum. Menindaklanjuti laporan tersebut, Camat Banjar Egi Ginanjar bersama budayawan nasional Romo Ndaru Kusumo dan Danramil 1313/Banjar Mayor Inf Sumadi turun langsung ke lokasi.
“Benda awalnya ditemukan oleh warga, dan setelah kami cek, bentuknya menyerupai batu megalitikum,” ujar Egi Ginanjar.
Melalui observasi mendalam bersama budayawan dan aparat terkait, tim kemudian menemukan batu-batu lain yang juga menghasilkan resonansi nada, hingga akhirnya tersusun menjadi satu set gamelan batu.
Camat Banjar menilai penemuan ini sebagai bukti penting keberadaan peradaban pra-sejarah Sunda. “Ini tentu menjadi aset bangsa Indonesia. Penemuan gamelan batu membuktikan bahwa suku Sunda memiliki jejak peradaban yang kaya sejak masa pra sejarah”, imbuh Egi Ginanjar.
Harapan disampaikan oleh Egi Ginajar agar temuan ini menjadi sarana edukasi bagi generasi muda, terutama warga Banjar, agar lebih mengenal akar peradaban dan warisan budayanya sendiri.
Ditegaskan oleh Danramil 1313/Banjar, Mayor Inf Sumadi, bahwa TNI akan terus berada di garda terdepan dalam mendukung pemerintah daerah, termasuk dalam aspek seni budaya. “Kami dari TNI berkomitmen membantu pemerintah sesuai amanat UU TNI Nomor 34 Tahun 2004, termasuk dalam percepatan pembangunan dan pelestarian budaya”, katanya.
Ditambahkan oleh Mayor Inf Sumadi bahwa sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan generasi penerus tidak kehilangan sejarah dan warisan budayanya.
Budayawan nasional Romo Ndaru Kusumo menilai penemuan gamelan batu tidak hanya penting secara arkeologis, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengangkat sektor wisata dan ekonomi masyarakat Banjar.
“Penemuan ini bisa menjadi magnet budaya dan daya tarik wisata baru bagi Banjar. Pada akhirnya, hal ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat”, jelas Romo Ndaru Kusumo.
Selain itu, masyarakat diimbau agar lebih peduli terhadap lingkungan dan segera melapor bila menemukan kejanggalan terkait sumber daya alam atau benda bersejarah lainnya. (damar; foto rnk)
