Indonesiasenang-, Dari dapur keluarga hingga menembus pasar luar negeri, begini kisah Pempek92 dan bagaimana teknologi jadi dapur kedua bagi bisnis kuliner rumahan.
Di balik popularitas pempek homemade yang renyah di luar dan lembut di dalam milik Pempek92, ada cerita sederhana seorang ibu rumah tangga bernama Danti. Awalnya, semua berawal dari rasa cinta: membuat pempek untuk suami, anak-anak, dan keluarga tercinta. Siapa sangka, kini pempek buatannya tak hanya dinikmati di meja makan sendiri, tapi juga telah dikirim ke berbagai kota bahkan hingga luar negeri.
“Awalnya sih cuma buat keluarga saja. Terus ada yang usul buat dijual aja sekalian, ya aku coba aja dulu. Ternyata pasarnya alhamdulillah terus berkembang”, kata Danti, pemilik Pempek92 yang kini telah mengantongi sertifikat halal dari MUI.

Danti konsisten menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan baku utama pempeknya. “Soalnya tekstur pempeknya jadi lebih enak. Beda kalo pakai ikan yang lain,” jelasnya. Namun, bukan cuma rasa yang membuat Pempek92 bertahan dan berkembang pesat. Kunci lainnya adalah adaptasi teknologi.
Lewat jaringan internet cepat dan stabil dari Indibiz, Danti berhasil mengubah skala kecil rumahan menjadi usaha kuliner yang dikelola secara digital. Mulai dari mencari bahan baku, mengelola pesanan, hingga promosi dilakukan secara online.
“Saya sekarang belanja bahan baku cukup lewat online aja. Enggak perlu ke pasar. Tinggal klik, belanjaan datang,” ujar Danti.
Koneksi yang stabil jadi vital dalam menjaga komunikasi dengan pelanggan, apalagi saat menangani pesanan lewat media sosial seperti Instagram @pempek_92_. “Kalau balasnya kelamaan, pelanggan bisa batal pesan. Jadi internet cepat itu penting banget”, imbuh Danti.
Indibiz tidak hanya menjadi penyedia internet, tapi juga solusi digital lengkap untuk pelaku UMKM seperti Danti. Lewat aplikasi myIndibiz, pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur-fitur penting mulai dari iklan digital (Google, Facebook, Instagram), layanan kolaboratif seperti Google Workspace, hingga software e-procurement untuk urusan pengadaan dan keuangan.
Transformasi digital yang dialami Pempek92 menunjukkan bahwa ketika teknologi bertemu dengan rasa dan semangat, kuliner rumahan pun bisa naik kelas. Bukan hanya soal menjual makanan, tapi bagaimana membangun sistem bisnis yang tangguh, efisien, dan siap bersaing di era digital. Pempek92 bukan sekadar pempek. Ia adalah cita rasa yang disajikan dengan koneksi. (devin; foto hpp92)