Pee Wee Gaskins Hidupkan Lagu Ikonik 90-an Lewat EP Salute from Pee Wee Gaskins : Putar Waktu Kembali

Pee Wee Gaskins merilis single “Piknik 72” (Naif) sebagai pembuka mini album Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali. EP ini menghadirkan lima lagu ikonik era 90-an dan 2000-an dari Naif, Gigi, /Rif, Base Jam, hingga The Adams

Pee Wee Gaskins Hidupkan Lagu Ikonik 90-an Lewat EP Salute from Pee Wee Gaskins : Putar Waktu Kembali

Indonesiasenang-, Setelah hampir satu tahun sejak merilis “Parting Ways (Constellation Pluto)”, Pee Wee Gaskins (PWG) kembali dengan kejutan baru. Band pop-punk asal Jakarta ini resmi melepas single terbarunya berupa daur ulang lagu legendaris Naif, “Piknik 72”, pada 29 Agustus 2025. Kehadiran single ini sekaligus menjadi pintu pembuka menuju mini album terbaru mereka bertajuk Salute from Pee Wee Gaskins : Putar Waktu Kembali yang akan dirilis sebulan mendatang.

Formasi PWG saat ini masih solid dengan Alditsa "Dochi" Sadega (bass/gitar/vokal), Muhammad Fauzan "Sansan" Santoso (gitar/vokal), Harry "Ayi" Pramahardhika (gitar/bas/vokal latar), Reza "Omo" Satiri (synth/keys/sample/gitar/vokal), dan Renaldy "Aldy" Prasetya (drum).

Mini album ini menandai babak baru bagi PWG, sekaligus karya perdana mereka bersama label WeCord Evermore Indonesia, sub-label dari Sony Music Indonesia. Proyek ini juga menjadi kelanjutan dari Salute To 90’s (2018) yang sebelumnya mendapat sambutan hangat dari para pendengar.

Dalam Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali, PWG membawakan lima lagu populer dari era 90-an dan awal 2000-an. Selain “Piknik 72” milik Naif, daftar lengkap lagu yang akan mereka suguhkan adalah :

- Terbang (Gigi) – rilis 5 September

- Aku Ingin (/Rif) – rilis 12 September

- Bermimpi (Base Jam) – rilis 19 September

- Konservatif (The Adams) – rilis 26 September

Menurut Ayi, konsep mini album ini adalah bentuk penghormatan kepada band-band yang menginspirasi perjalanan musik PWG. “Kami ingin menjadikannya tribute, bukan sekadar cover version. Pemilihan lagu dilakukan berlima dan dibicarakan juga dengan tim WeCord Evermore”, jelasnya dalam siaran pers.

Proses pengerjaan EP ini tergolong cepat, hanya sekitar satu setengah bulan. Namun, tantangan terbesar justru ada di tahap pemilihan lagu. “Ada beberapa lagu yang sebenarnya jadi incaran kami, tapi karena tidak mendapat izin pencipta, kami harus mencari alternatif lain”, ujar Omo.

Meski membawakan ulang, PWG tetap membungkus lagu-lagu ini dengan karakter khas mereka. Synthesizer tetap menjadi benang merah dalam aransemen, namun tanpa menghilangkan ruh asli lagu. “Kami ingin lagu-lagu ini bisa dinikmati generasi sekarang, tapi tetap menghormati karya aslinya”, ungkap Sansan.

Ditambahkan oleh Dochi bahwa proyek ini adalah perjalanan personal sekaligus profesional. “Band-band inilah yang dulu menyalakan semangat bermusikku. Bisa membawakan karya mereka membuatku bangga. Harapannya, lagu-lagu ini bukan hanya menghibur, tapi juga mengenalkan PWG kepada pendengar baru”, pungkasnya.

Dengan napas segar namun tetap penuh penghormatan, Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali menjadi proyek spesial yang tak hanya menghidupkan kembali memori era emas musik Indonesia, tetapi juga menegaskan posisi PWG sebagai band yang terus berevolusi tanpa melupakan akarnya. (sugali; foto dpwg)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.