Indonesiasenang-, Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui Jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), secara umum kondisi morfologinya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Rembang beriklim tropis dengan suhu rata-rata sebesar 23ºC, sedangkan suhu maksimum dapat mencapai 33ºC. Di wilayah Kabupaten Rembang curah hujan rata-rata 1.179,86 mm per tahun dimana curah hujan tertinggi terjadi bulan desember dan September yaitu sebanyak 10mm dan 17mm/bulan. Dengan adanya topografi, morfologi, dan keadaan wilayahnya yang unik tersebut. Kabupaten Rembang mempunyai destinasi wisata yang indah dan menarik.
Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi adalah Pasar Brumbung yang terletak di Dukuh Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Di sepanjang jalan menuju Pasar Brumbung terdapat sawah-sawah milik warga sekitar. Pasar Brumbung merupakan obyek wisata yang menampilkan gaya pasar jaman90-an, yang menarik dari pasar ini yaitu dari bentuk warung, makanan dan minuman yang dijual semuanya bernuansa tempo jaman dulu.
Memasuki gerbang Pasar Mbrumbung yang ada di Dusun Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, pengunjung seolah berada di jaman tempo dulu. Pernak-pernik dan aneka menu yang dijajakan di pasar tradisional tersebut tidak ada yang modern alias serba jadul. Tidak hanya itu, para pedagang mengenakan baju lurik, kebaya, dan asesoris khas Jawa. Suasana wisata kuliner Jawa tempo dulu semakin terasa, ketika tabuhan gendhing dan gamelan mengalun di area pasar. Tulisan yang terpampang di papan informasi hingga sudut-sudut pasar pun, memakai bahasa krama inggil.
Pada pintu masuk pasar, pengunjung disambut gapura yang terbuat dari bambu dan terpampang tulisan “Reno Panganan” atau daftar menu. Di antaranya gethuk, cucur, embang, klepon, tiwul, cenil dumbek, dawet, legen, wedang semut, iwel-iwel, sega jagung. Tidak ketinggalan pula “Kotak Wadul” atau kotak saran, lapak-lapak dari bambu dengan atap rumbia, serta panggung utama untuk berbagai pagelaran seni atau acara desa.
Pasar unik yang mulai beroperasi sekitar satu tahun yang lalu tersebut setiap hari selalu ramai pengunjung, baik warga sekitar maupun daerah tetangga. Pasar yang buka setiap hari mulai pukul 15:00 WIB hingga sekitar 21:00 WIB itu tidak pernah sepi pembeli. Tidak sedikit pengunjung sengaja datang rombongan untuk sekadar mencicipi aneka jajanan pasar.
Ada tata cara saat kita akan membeli beberapa jajanan yang ditawarkan, wisatawan harus menukar uangnya menjadi uang koin terlebih dahulu. Uang koin kayu di tempat ini diberi nama Mbrumbung. Besarannya ada 10 macam, mulai dari Mrumbung 1, sampai dengan Mbrumbung 10 yang paling besar. Setiap satu koin Mbrumbung dihargai dengan Rp 1000 rupiah, Mbrumbung 2 Rp 2000, dan seterusnya sampai dengan Mbrumbung 10.
Penggunaan uang koin kayu ini tujuannya agar transaksi yang dilakukan di Pasar Brumbung ini benar- benar terasa pada jaman dahulu. Harga dari jajanan yang ditawarkan tidah mahal mulai dari 3000 saja, ketika uang koin yang ditukar tidak habis bisa ditukarkan kembali menjadi uang rupiah.
Semua benda yang ada di Pasar Brumbung berbahan baku dari kayu dan dibentuk berbagai macam jenis hiasan agar wisatawan bisa berfoto ria sembari menikmati semua jajanan yang ada. Pasar Brumbung ini terletak di lahan yang ditumbuhi pohon-pohon jati yang tinggi,
Ketika semua yang ada di Pasar Brumbung di desain menggunakan kayu dipadukan dengan daun-daun pohon jati yang kering berwana kecoklatan. Keberadaan pasar di antara rimbunan pohon jati, kian menambah kesan asri dan alami, jadi ketika daun-daun pohon jati tersebut gugur lebih terlihat unik. Pengunjung semakin betah berkeliling pasar, membeli jajanan kemudian menyantapnya di atas bangku bambu sembari melihat aktivitas pasar di tengah permukiman pedesaan tersebut. Di Pasar Brumbung juga menyediakan permainan jaman dulu misalkan enggrang, engklek, dan lain sebagainya. (rls; foto dok)