Indonesiasenang-, Sektor pariwisata Indonesia kembali menunjukkan performa gemilang menjelang akhir 2025. Kementerian Pariwisata merilis laporan kinerja bulanan yang menegaskan peningkatan signifikan pada pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang September 2025.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan saat ini mengarah pada pencapaian target nasional. “Kami optimistis kunjungan wisman tahun ini bisa melampaui 14 hingga 15 juta kunjungan sesuai RKP 2025”, ujarnya dalam pemaparan resmi di Jakarta.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah kunjungan wisman pada September 2025 mencapai 1,39 juta, tumbuh 9,04% dibanding periode sama tahun lalu. Secara kumulatif Januari–September 2025, total wisman mencapai 11,43 juta, atau naik 10,22% secara tahunan.

Adapun perjalanan wisnus juga mencatat kenaikan signifikan. Pada September 2025, perjalanan domestik meningkat 13,19% menjadi 94,36 juta. Total perjalanan wisnus sepanjang sembilan bulan pertama 2025 telah mencapai 901,90 juta, tumbuh 18,99% dibanding tahun sebelumnya.

Performa positif ini berdampak nyata pada perekonomian nasional. Pada Triwulan III 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04%, dengan sektor pariwisata menyumbang 3,96% dari PDB. Lapangan usaha terkait pariwisata mulai dari agen perjalanan, transportasi, hiburan, hingga akomodasi dan kuliner menjadi kelompok usaha dengan pertumbuhan paling kuat.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyebutkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada wisman, tetapi juga pada penguatan pasar domestik. “Kami ingin momentum ini berlanjut, baik melalui peningkatan wisman maupun penguatan mobilitas wisatawan nusantara”, katanya.

Dalam rangka menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menyiapkan paket insentif perjalanan wisata. Stimulus tersebut mencakup diskon :

- 13–14% untuk tiket pesawat,

- 30% untuk kereta api,

- 20% untuk angkutan laut,

- serta pembebasan biaya jasa pelabuhan bagi angkutan penyeberangan.

Insentif berlaku mulai pertengahan hingga akhir Desember, tergantung moda transportasi.

Langkah ini merupakan bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5, yang juga meliputi PPh 21 ditanggung pemerintah bagi pekerja pariwisata serta program magang setahun bagi lulusan baru pendidikan pariwisata.

Di tingkat internasional, Indonesia kembali mencatat pencapaian penting. Pada MICHELIN Keys 2025, sebanyak 33 hotel Indonesia berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut. Dua hotel nasional juga masuk daftar The World’s 50 Best Hotels.

Di ranah desa wisata, Indonesia meraih dua pengakuan global melalui Desa Wisata Pemuteran (Best Tourism Village) dan Desa Wisata Osing Kemiren (Upgrade Programme) dalam ajang Best Tourism Villages 2025.

Kinerja Karisma Event Nusantara (KEN) juga menjadi sorotan. Hingga awal November, total 89 event telah digelar dengan capaian :

- 10,66 juta pengunjung,

- transaksi ekonomi Rp815,39 miliar,

- lebih dari 14 ribu UMKM terlibat,

- serta hampir 100 ribu tenaga kerja terserap.

Selain itu, Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) dan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) turut memperkuat jaringan industri event dan MICE di kawasan Asia Tenggara.

Kemenpar juga bekerja sama dengan BPJPH untuk memperluas sertifikasi halal di desa wisata. Hingga kini, 438 produk UMKM telah memperoleh sertifikat halal, dan program ini akan diperluas ke 1.500 desa wisata.

Peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 semakin memperkuat upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem pariwisata ramah muslim berskala global.

Dengan dorongan kampanye #DiIndonesiaAja, peningkatan event nasional, serta stimulus Nataru, pemerintah yakin sektor pariwisata akan menutup tahun 2025 dengan performa yang lebih kuat.

“Kami terus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memastikan pariwisata Indonesia berkembang secara inklusif dan berkelanjutan”, pungkas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. (dewa; foto bkkp)