Indonesiasenang-, Mika Rafello, remaja metal berbakat asal Indonesia, kembali mengguncang dunia musik dengan merilis single terbarunya berjudul "Sanctity Sacrifice". Dalam lagu ini, Mika berkolaborasi dengan Sofyan Hadi, salah satu dedengkot death metal Indonesia yang sebelumnya dikenal sebagai bagian dari band legendaris Death Vomit asal Yogyakarta.
Single ini menjadi karya kelima dalam perjalanan musik Mika Rafello, setelah sebelumnya sukses berkolaborasi dengan musisi rock dan metal ternama seperti Roy Jeconiah (eks-Boomerang), Ezra Simanjuntak (Zi Factor), Oddie Sic Mynded, serta merilis lagu solonya "Twisted Minds" pada Desember 2023.
Mika Rafello yang selama ini lebih condong ke genre thrash metal, menjelaskan bahwa inspirasi lagu ini datang dari eksplorasi death metal. Ketertarikannya terhadap genre ini mendorongnya untuk menciptakan musik yang lebih brutal, sementara Sofyan Hadi melengkapi lagu dengan lirik dan melodi vokal yang khas.
“Proses pembuatan lagu ini terinspirasi dari death metal, di mana sebelumnya saya lebih sering memainkan thrash metal”, kata Mika Rafello.

Sofyan Hadi pun menyambut baik ajakan kolaborasi ini. Setelah mendengarkan musik yang dibuat Mika Rafello, dirinya langsung tertarik dan menulis lirik serta vokal untuk lagu tersebut. Proses rekaman vokal dilakukan di Yogyakarta, tempat Sofyan Hadi berdomisili, sementara Mika Rafello menangani seluruh instrumen dan produksi di studio rekaman milik keluarganya.
Single Sanctity Sacrifice kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform streaming digital seperti Spotify, Apple Music, Amazon, Deezer, dan YouTube Music. Video klipnya juga telah diluncurkan secara bersamaan, memberikan pengalaman visual yang mendukung atmosfer gelap dan agresif dari lagu ini.
Mika Rafello bukan nama asing di dunia metal Indonesia. Meski baru berusia 17 tahun, ia telah menunjukkan kemampuannya sebagai musisi multi-instrumentalis, penulis lagu, serta produser musik sejak usia 14 tahun. Bahkan, di tahun 2021, ia masuk nominasi AMI Awards dalam kategori Produksi Metal Terbaik, menjadikannya nominasi termuda dalam kategori di luar musik anak.
Tidak hanya itu, Mika Rafello juga mendapatkan endorsement dari Aria Pro II Japan, menjadikannya Aria International Artist. Keahliannya dalam bermain musik pun telah diakui di kancah internasional, terbukti dari kolaborasinya dengan penyanyi dan DJ ternama seperti Christina Novelli (Inggris) dan Emma Hewitt (Australia).
Perjalanan Mika Rafello di dunia musik terbilang unik, yaitu dengan mulai bermain musik saat pandemi COVID-19. Ketika kebosanan di rumah membuatnya mencoba memainkan gitar milik sang ayah, yang merupakan sound engineer terkemuka di Indonesia. Dari sekadar iseng, dalam waktu singkat dia fasih memainkan berbagai alat musik dan mulai menciptakan lagu sendiri.
Mika Rafello mengawali eksplorasi musiknya dengan memainkan lagu-lagu dari Slipknot dan Iron Maiden, kemudian berkembang ke Metallica, Megadeth, Pantera, Death, Mastodon, Porcupine Tree, Opeth, dan Gojira. Dalam waktu hanya tiga bulan sudah bisa menciptakan lagu sendiri dan merekamnya tanpa bantuan siapa pun, termasuk ayahnya.
Saat ini, Mika Rafello yang tengah duduk di kelas 12 SMA swasta di Bintaro, harus membagi waktunya antara musik dan pendidikan. Kesibukan sekolah sempat menyebabkan peluncuran Sanctity Sacrifice mengalami penundaan, yang awalnya dijadwalkan rilis pada tahun 2024. Namun, dedikasi dan kecintaannya terhadap musik tetap membawanya untuk terus berkarya.
Dengan pencapaiannya yang luar biasa di usia muda, Mika Rafello diprediksi akan menjadi salah satu musisi metal paling berpengaruh di Indonesia, bahkan di kancah internasional. Single Sanctity Sacrifice menjadi bukti bahwa Mika Rafello terus berkembang dan siap menantang batasan dalam dunia musik metal. (dewa; foto dpmr)