Indonesiasenang-, Setelah melalui kurasi yang alot dan membuat juri bingung dengan banyaknya naskah skenario film pendk yang masuk, akhirnya naskah skenario film berjudul “ Menjenguk Engku Lahi” karya Aida Radar dan “Gobak Sodor” karya Grestin Dwi Vanya berhasil memenangkan Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam-Majelis Ulama Indonesia (LSBPI-MUI).
Skenario “Menjenguk Engku Lahi” juara pertama Kategori Umum dan Mahasiswa. Adapun skenario “Gobak Sodor” juara pertama Kategori Pelajar. Setidaknya, sebanyak 270 peserta dari berbagai kategori mengikuti sayembara ini. Mereka diantaranya adalah Kategori Umum dan Mahasiswa 204 peserta, sedangkan Kategori Pelajar 66 peserta. Hal yang menggembirakan, para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Panitia Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami, Agus Idwar menyebutkan sayembara tersebut digelar akhir September 2022 sampai 10 November 2022. Karya para peserta dinilai oleh Dewan Juri yang terdiri dari dua tahap. Juri tahap pertama terdiri dari Zul Ardiah (sutradara), Irfan Hidayatullah (dosen Unpad), dan Irwan Kelana (wartawan dan penulis).
“Untuk Juri final terdiri dari Helvy Tiana Rosa (penulis, dosen UNJ dan produser film), Dani Sapawie (produser film dan sinetron), dan Habiburrahman El-Shirazy (penulis dan ketua LSBPI MUI)”, jelas Agus Idwar ditengah acara penguruman pemenang Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami yang digelar di kantor MUI Pusat Jakarta, Senin (5/12/2022).
Ketua LSBPI MUI Habiburrahman El-Shirazy atau yang kerap disapa Kang Abik menjelaskan latar belakang dan tujuan LSBPI MUI mengadakan Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami adalah untuk menjalankan salah satu amanah Munas MUI 2020 untuk mengedukasi anak muda Muslim mencipta karya seni Islami berkualitas.
"Dipilihnya sayembara penulisan skenario film pendek Islami ini bertujuan mengasah daya cipta para seniman dan anak muda Muslim dalam melahirkan film-film berkualitas ke depan. Dan film berkualitas dimulai dari skenario berkualitas. Itulah kenapa dipilih sayembara penulisan skenario. Selain itu juga untuk menguatkan budaya literasi dalam hal kepenulisan”, ujar Habiburrahman El-Shirazy.
Ketua Dewan Juri Helvy Tiana Rosa mengatakan, Dewan Juri senang melihat kreativitas para peserta yang bisa menghasilkan karya yang variatif sehingga nanti layak untuk dibuat menjadi film pendek. “Karya para pemenang berkualitas, unik, menarik, berpotensi menjadi tontonan yang juga tuntunan. Event seperti ini harus rutin diadakan oleh LSBPI MUI untuk turut mewarnai dunia perfilman nasional, khususnya film Islami”, ungkapnya.
Pada kesempatan kali ini juga sekaligus untuk mengumumkan peluncuran Buku Pemenang Festival Cerpen Anak Ceria Islami yang merupakan hasil dari Sayembara Menulis Cerita Anak Islami (SMCAI) yang diselenggarakan tahun 2021 lalu. Setelah melalui kurasi, akhirnya beberapa tulisanpun terpilih menjadi buku.
Kang Abik menambahkan, dari Sayembara Menulis Cerita Anak Islami (SMCAI) ini diharapkan lahir cerita-cerita Islami berkualitas untuk anak-anak. "Ini akan menjadi sumbangsih berharga bagi dunia pendidikan anak di Indonesia. Pada gilirannya ini adalah sumbangan untuk peradaban. Sebab, membangun sebuah peradaban dimulai dari membangun jiwa anak-anak”, tutupnya. (kintan; foto praba)