Indonesiasenang-, Dialiri 2 sungai besar yaitu sungai Progo dan sungai Elo wilayah Borobudur Magelang mendapatkan berkah hasil sungai berupa ikan beong. Hidup liar di sungai ikan beong tumbuh dengan mengonsumsi tumbuhan liar dan ikan-ikan kecil di sungai. Karena hal itu pula masyarakat menganggap bahwa ikan beong lebih sehat daripada ikan lainnya karena sumber makanannya yang alami. Hal ini menimbulkan opini bahwa kandungan nutrisi ikan beong cukup tinggi karena hanya memakan makanan alami dari alam, tidak ada kandungan kimia maupun pengawetnya.
Ikan beong bukanlah jenis ikan yang mudah dibudidayaka di dalam kolam seperti ikan air tawar lainnya. Ikan ini hanya bisa berkembang biak di habitat aslinya, yaitu S\sungai Progo dan sungai Elo. Institut Pertanian Bogor (IPB) pernah melepassekitar 7000 benih di sungai sungai Progo dan sungai Elo, tetapi hanya sekedar melepas benih dan tidak untuk dibudidayakan.
Bentuk ikan beong ini menyerupai lele, namun ukurannya lebih besar dan memiliki daging yang cukup banyak di bagian kepalanya. Bau amis pada ikan beong sangat tajam, dan cukup sulit untuk dihilangkan, namun dengan memasaknya menjadi mangut yang pedas, bau amis ikan ini dapat dihilangkan. Ikan beong memang sangat pas diolah menjadi mangut, sebab jika hanya digoreng atau dimasak gurih akan menjadi kurang lezat.
Bagi sebagian orang makanan mangut beong mungkin masih asing di telinga dan kuliner mangut ini adalah salah satu jenis masakan seperti gulai namun lebih encer dan pedas. Kuliner mangut ikan beong merupakan masakan khas daerah Borobudur Magaleng, hal ini karena di wilayah Borobudur yang banyak menghasilkan ikan beong.
Proses pembuatan mangut beong sendiri dimulai dengan membersihkan ikan terlebih dahulu. Kemudian menyiapkan semua bumbu dapur seperti kunyit, lengkuas, serai, daun salam, ketumbar, dan merica. Untuk menghilangkan bau amis dari beong, jangan lupa untuk memberikan daun jeruk. Kemudian, ikan beong terlebih dahulu digoreng sebelum dimasukkan ke dalam gulai. Setelah semua bumbu disiapkan, lalu ditumis hingga baunya terasa. Setelah itu, ditambahkan santan hingga mendidih. Lalu, ikan beong yang sudah digoreng dimasukkan ke dalam santan yang mendidih. Jangan lupa terus diaduk agar bumbunya meresap ke dalam daging
Waktu yang dibutuhkan untuk memasak mangut beong sekitar 45 menit. Cara pembuatannya terbilang mudah, akan tetapi membutuhkan keahlian khusus serta kepekaan dalam cita rasa. Sehingga yang dihasilkan adalah mangut beong spesial pedas dan gurih. Untuk melengkapi sajian mangut beong biasanya ada sayur terancam yang berisi irisan sayuran mentah ini ternyata juga tak kalah pedasnya.
Satu porsi mangut beong, biasanya terdiri dari nasi putih hangat, dan satu ekor beong siap santap berukuran sedang, kira-kira panjangnya 20 cm. Pada suapan pertama, lidah langsung dihantam dengan sensasi pedasnya si mangut beong dan tekstur ikan beong ternyata berbeda jauh dengan ikan lele yang dagingnya lembut. Tekstur ikan beong malah hampir mirip dengan tekstur ikan gurame, dagingnya tebal dan tidak begitu lembut, mungkin karena beong ini digoreng dulu sebelum dimasak menjadi mangut.
Tidak hanya warga Magelang sendiri yang gemar menikmati mangut beong ini, bahkan turis dari luar kota dan wisatawan asing pun ternyata suka mencicipi cita rasa pedas mangut beong. Selain rasanya yang nikmat, harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik, satu porsi mangut beong, dijual mulai dari Rp 20.000,00 hingga Rp 50.000,00. Harganya berbeda tergantung ukuran ikan beong yang disajikan, selain pedas yang menjadi ciri khas mangut beong bagian kepala beong juga menjadi favorit ketika menikmati hidangan ini. (rls; foto ist)