Indonesiasenang-, Aroma kopi Indonesia kembali memikat dunia. Dalam ajang World of Coffee (WoC) 2025 di Palexpo, Jenewa, Swiss, pada 26–28 Juni 2025, kopi Nusantara sukses mencatat potensi transaksi senilai USD 7,61 juta atau setara Rp123 miliar. Minat tinggi terhadap rasa unik dan keberagaman kopi Indonesia menegaskan daya saingnya di pasar global.
Menurut Atase Perdagangan RI di Jenewa, Aritta Gracia Girsang, pasar Eropa—khususnya Swiss—menyambut kopi Indonesia dengan antusias. “Swiss adalah pusat distribusi kopi terbesar di Eropa dan sangat menghargai produk kopi yang organik, berkelanjutan, dan spesial, tiga kekuatan utama kopi Nusantara,” ujarnya.

Paviliun “Taste of Archipelago” Tarik Perhatian
Paviliun Indonesia tampil mencolok dengan tema Taste of Archipelago, menampilkan 10 pelaku usaha kopi terpilih. Lima peserta merupakan kurasi dari Kementerian Perdagangan RI, dan lima lainnya hasil seleksi dari Atase Perdagangan RI di Eropa.
Para peserta tak hanya menampilkan biji kopi unggulan, tapi juga produk turunan inovatif, seperti kopi kapsul dan alat seduh buatan lokal.
Daftar peserta Paviliun Indonesia di WoC 2025:
- Sumber Kurnia Alam
- Putra Gayo International
- Aneka Pangan Internasional (XTRAT)
- Koperasi Pemasaran Komoditi Kopi Papua (KOPPA)
- Alko Sumatra Kopi
- Kula Sapta Niaga
- Pasar Indonesia AG
- Ombak Coffee
- Warung Kopi Swiss
- Meramanis Coffee Roaster

Nilai Keberlanjutan Jadi Daya Tarik
Menurut Daru Handoyo dari KOPPA Papua, nilai keberlanjutan dan pendekatan ramah lingkungan menjadi faktor utama yang menarik minat pasar Swiss. “Selain rasa, pembeli Eropa kini sangat memperhatikan jejak lingkungan produk kopi yang mereka konsumsi,” jelasnya.
Statistik mencatat, ekspor kopi Indonesia ke Swiss mencapai USD 6,9 miliar pada Januari–Mei 2025, naik 267% dibanding tahun sebelumnya. Produk seperti green bean arabika, robusta, dan kopi kapsul bercita rasa Nusantara menjadi favorit.
Barista Indonesia Sabet Juara Dunia
Kebanggaan tak berhenti pada transaksi. Dalam World of Coffee Championship, Georgius Audrey menyabet gelar World Champion 2025 di kategori Coffee in Good Spirits. Ia berhasil memukau juri dengan kreativitas mencampur kopi dan minuman lain secara harmonis.
Barista lainnya, Rifki Maulana (World Cup Tasters) dan Bryan Masga Wijaya (World Latte Art), turut mewakili Indonesia dan menunjukkan kemampuan teknik penyajian kopi kelas dunia.

Dorong Diplomasi Kopi Lewat Event Global
Dalam pembukaan Paviliun Indonesia, Duta Besar RI untuk Swiss, I Gede Ngurah Swajaya, menekankan bahwa ajang ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan jaringan dagang, menarik investasi, dan memperkuat industri kopi nasional. “Kita harus dorong kapasitas produksi dan teknologi pengolahan kopi agar lebih bersaing,” jelasnya.
Indonesia di Panggung Dunia
Dengan partisipasi lebih dari 430 peserta dari 140 negara dan hampir 20.000 pengunjung, World of Coffee 2025 menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mempertegas posisinya sebagai pemain utama industri kopi global, baik dari sisi produk, inovasi, keberlanjutan, maupun prestasi barista nasional. (satria; foto hkpi)