Indonesiasenang-, Ribuan penonton bersatu dalam euforia di BCIS Ancol saat Konser JUMBO: Keajaiban Musik dan Cerita Kita digelar bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80. Panggung megah, tata cahaya gemerlap, serta alunan musik dari deretan bintang papan atas menghadirkan malam yang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga perayaan kebersamaan, cinta keluarga, dan semangat kemerdekaan.
Sejak pagi, suasana Kampung Seruni area tematik yang dihadirkan di sekitar venue sudah dipenuhi keceriaan. Lomba 17-an, photobooth “Rumah Oma”, hingga permainan interaktif untuk anak-anak menjadikan konser ini berbeda dari pertunjukan musik pada umumnya: sebuah festival sehari penuh yang dirancang untuk seluruh keluarga.

Konser dibuka dengan monolog teatrikal Den Bagus Sasono, membawa penonton masuk ke semesta JUMBO. Sorakan meriah langsung pecah ketika Maliq & D’Essentials membawakan lagu ikonik Kumpul Bocah ditemani penari cilik dari Jakarta Movin. Dari sana, rangkaian penampilan penuh energi terus mengalir: Aci Resti dan Rachel Amanda menyapa penonton, sementara Geng JUMBO meramaikan panggung dengan nyanyian dan interaksi yang hangat.
Momen magis tercipta ketika Don (Prince Poetiray) memanggil Meri (Quinn Salman), yang hadir melayang di udara sebelum berduet dalam lagu Dengar Hatimu. Riuh tepuk tangan semakin pecah saat Don berkolaborasi dengan RAN dalam Selamat Pagi, di mana RAN bahkan menyapa penonton langsung dari tribun. Anak-anak pun bersorak gembira ketika Kids Ansambel benar-benar mengayuh sepeda di tengah penonton sambil membawakan lagu Sepeda.

Keindahan kebersamaan makin terasa saat tiga pemenang kompetisi lokal berkesempatan tampil sepanggung bersama Geng JUMBO membawakan Selalu Ada di Nadimu. Tak ketinggalan, momen jenaka hadir ketika Don menyanyikan Anak Gembala ditemani kambing-kambing menggemaskan milik Nurman di atas panggung.
Salah satu segmen paling emosional hadir lewat penampilan BCL sebagai Ibu Don dengan lagu Selalu Ada di Nadimu, disusul Ariel Noah sebagai Ayah Don lewat Ambilkan Bulan Bu. Interaksi keduanya bersama Don menciptakan nuansa intim di tengah panggung megah, menegaskan benang merah kisah keluarga dalam semesta JUMBO.
Suasana kian hangat saat Quinn Salman melantunkan Tiba-Tiba dan mengajak ribuan penonton bernyanyi Bintang Kecil, menghadirkan nostalgia sederhana namun bermakna. Konser pun mencapai puncak emosinya saat Don, Meri, Ayah, dan Ibu bersatu di panggung membawakan soundtrack utama Selalu Ada di Nadimu, ditutup dengan kejutan spesial diva legendaris Vina Panduwinata yang membawakan Kumpul Bocah bersama seluruh line-up.

Konser ini bukan hanya pertunjukan musik, tetapi juga wadah solidaritas. Bersama Save the Children Indonesia sebagai charity partner, sebagian hasil penjualan tiket didedikasikan untuk mendukung program perlindungan, pendidikan, kesehatan, dan partisipasi anak di Indonesia.
Ditegaskan oleh Herry Salim selaku CEO Visinema Studios, bahwa JUMBO adalah wujud bagaimana cerita bisa melampaui layar. “Cerita bukan hanya untuk ditonton, tapi untuk dirasakan bersama. Konser JUMBO menunjukkan komitmen kami menjadikan cerita relevan lintas generasi”, ujarnya.
Sementara itu, Andri Verraning Ayu selaku CEO Antara Suara selaku promotor, menekankan pentingnya pengalaman berkesan untuk anak-anak. “Kami sadar mungkin konser JUMBO adalah konser pertama mereka. Karena itu, kami ingin kebersamaan ini menjadi core memory yang akan dikenang selamanya”, katanya.

Dengan perpaduan musik, teater, dan interaksi hangat lintas generasi, Konser JUMBO: Keajaiban Musik dan Cerita Kita berhasil membuktikan bahwa musik bukan hanya hiburan, melainkan bahasa universal yang mampu menyatukan hati. Lebih dari sekadar konser, JUMBO adalah pengalaman kolektif yang menghidupkan kembali semangat kebersamaan, keluarga, dan kepedulian sosial. (januar; foto jkmc)