Indonesiasenang-, Brand sepatu lokal Napak Bhumi melalui foundernya Febriansah atau yang biasa disapa dengan nama Ebi resmi mengumumkan kolaborasi unik bersama Rumah Batik Palbatu. Kolaborasi ini berangkat dari kepedulian bersama terhadap isu lingkungan dan komitmen untuk mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam dunia fashion, khususnya pada aspek manajemen limbah produksi batik.
Dalam kolaborasi yang bertema Selaras Merawat Keseimbangan Bumi Melalui Wastra, Napak Bhumi dan Rumah Batik Palbatu fokus pada pengolahan limbah tekstil dari produksi kain batik. Sisa potongan kain di Rumah Batik Palbatu akan diolah kembali oleh Napak Bhumi menjadi produk-produk bernilai guna, seperti sepatu berbahan dasar perca batik. Upaya ini tidak hanya mendukung prinsip circular economy tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap mode yang ramah lingkungan.
Ditekankan oleh Ebi bahwa kolaborasi ini adalah perwujudan filosofi bisnis yang harmonis antara manusia dan alam. “Bergaya, namun tetap berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Selain itu Napak Bhumi juga memberikan kebebasan kepada para pengrajin untuk berkarya secara bebas, asalkan bahan baku dan desainnya tersedia", ujarnya.
Sementara itu Budi Dwi Haryanto, yang akrab dipanggil Hari, pendiri Rumah Batik Palbatu menjelaskan bahwa batik yang dikenakan dalam peluncuran kolaborasi ini dibuat oleh mitra-mitra istimewanya, termasuk penyandang disabilitas, pejuang kanker, ibu rumah tangga, dan anak muda. Ia juga menyambut kolaborasi ini dengan antusias, mengingat kolaborasi dengan Ebi membuka jalan untuk solusi lebih inovatif dalam pemanfaatan limbah kain yang sebelumnya sulit diolah menjadi produk fashion yang menarik.
Inovasi Fashion Yang Berkelanjutan
Proyek kolaborasi Napak Bhumi dan Rumah Batik Palbatu ini menghasilkan koleksi sepatu upcycle yang memadukan estetika wastra dengan material ramah lingkungan, di mana sisa kain batik dari Rumah Batik Palbatu dan ban bekas diubah menjadi produk fashion. Sepatu-sepatu ini tidak hanya tampil modis, tetapi juga menjadi simbol dari komitmen bersama kedua perusahaan dalam mendukung praktik mode berkelanjutan.
Sebagai pusat pendidikan batik yang inovatif, Rumah Batik Palbatu juga terus berperan dalam melestarikan seni batik Indonesia melalui program pendidikan dan pelatihan bagi berbagai kalangan. Visi tersebut sejalan dengan misi Napak Bhumi yang berfokus pada daur ulang dan produk berkelanjutan.
Dengan isu fast fashion yang semakin memicu kerusakan lingkungan melalui gas emisi karbon, kolaborasi ini hadir sebagai solusi nyata dalam upaya mengurangi dampak negatif industri fashion. Napak Bhumi dan Rumah Batik Palbatu berharap inisiatif ini bisa menginspirasi lebih banyak kolaborasi di masa depan, sehingga moda berkelanjutan semakin diminati dan berdampak positif bagi bumi serta komunitas lokal.
Kolaborasi Napak Bhumi dan Rumah Batik Palbatu ini tidak hanya menjadi contoh nyata sinergi antar brand, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menciptakan masa depan fashion yang lebih ramah lingkungan, kreatif, dan bermakna. (satria; foto tcs)