Kerajinan Indonesia Bersinar di Tokyo International Gift Show 2025

Kerajinan Indonesia tampil di Tokyo International Gift Show 2025 dengan tema Crafting Peace, Living Harmony. Produk lokal siap bersaing di pasar Jepang dan global

Kerajinan Indonesia Bersinar di Tokyo International Gift Show 2025

Indonesiasenang-, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai pusat kerajinan kreatif dunia lewat partisipasi di Tokyo International Gift Show Autumn (TIGS) 2025, pameran produk kerajinan terbesar di Jepang yang berlangsung pada 3–5 September 2025 di Tokyo Big Sight, Tokyo.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia di TIGS merupakan bentuk diplomasi dagang yang lebih berorientasi pada desain dan narasi budaya. “Kami ingin dunia mengenal Indonesia bukan hanya sebagai penghasil bahan baku, tetapi juga sebagai sumber inspirasi desain, inovasi, dan produk bernilai tambah”, katanya.

Mengusung tema “Crafting Peace, Living Harmony”, Paviliun Indonesia menghadirkan sepuluh pelaku usaha terpilih di zona Life×Design West Hall 1. Para pelaku usaha ini dipilih melalui proses kurasi ketat yang menilai kesiapan ekspor, sertifikasi internasional, serta kekuatan narasi budaya di balik setiap produk.

Tiga di antaranya adalah Javani Narutala, Green Galeria, dan Handep Ethical, bahkan telah meraih Good Design Award Jepang, menandakan kualitas dan inovasi kerajinan Indonesia diakui di negeri yang dikenal dengan standar desain tinggi.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menegaskan bahwa Paviliun Indonesia merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian, termasuk Kemendag, Kemenperin, KBRI Tokyo, dan PT Pelindo. “Kami ingin Indonesia tampil dengan kualitas terbaik, tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga dari narasi dan kesiapan bisnis”, ujarnya.

Tren positif kerajinan Indonesia di pasar Jepang terus menguat. Pada periode Januari–Juni 2025, nilai ekspor kerajinan Indonesia ke Jepang mencapai USD 16,4 juta, naik 26,26 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Produk aksesori seperti topi tenun, topi jahit, dan tekstil mendominasi dengan kontribusi 20,41 persen.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung menilai, seleksi ketat produk membuat kerajinan Indonesia mampu bersaing di pasar Jepang yang terkenal detail dalam kualitas. “Produk kriya berbahan alami dari Indonesia kini mulai jadi tren di kalangan anak muda Jepang. Hal ini menegaskan bahwa pasar Jepang terbuka bagi kerajinan kita”, jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ari Satria menyebut Jepang sebagai pasar strategis kedua setelah Amerika Serikat. “Karakter pasar Jepang yang detail dan premium membuka peluang besar bagi kerajinan Indonesia untuk menembus segmen global”, katanya.

Secara global, ekspor kerajinan Indonesia pada periode Januari–Juli 2025 mencapai USD 253,7 juta. Jepang menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat sebagai tujuan utama. Tren ini memperlihatkan apresiasi konsumen dunia terhadap produk yang menggabungkan estetika, fungsi, dan nilai budaya.

Selain memamerkan produk, Paviliun Indonesia juga menyelenggarakan business matching, pitching produk, serta diskusi tematik bersama buyer Jepang, komunitas desain, dan Asean Japan Center (AJC). Seluruh kegiatan ini menjadi bagian dari program UMKM BISA Ekspor, yang mendorong pelaku usaha kecil menengah untuk berinovasi dan siap menembus pasar global.

Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan, Indonesia membuktikan bahwa produk kerajinan tidak hanya sekadar komoditas, melainkan juga identitas budaya yang mampu memperkuat citra bangsa di panggung dunia. (kelvin; foto hkp)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.