Indonesiasenang-, Sutradara kenamaan Indonesia, Joko Anwar, kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Pemerintah Prancis secara resmi menganugerahkan gelar Chevalier dans l’Ordre des Arts et des Lettres, salah satu penghargaan tertinggi di bidang seni dan kebudayaan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, dalam sebuah upacara resmi di Kementerian Kebudayaan Prancis, Paris. Gelar ini diberikan kepada tokoh yang dinilai memiliki kontribusi besar dan berkelanjutan dalam memperkaya dunia seni dan budaya, baik di tingkat nasional maupun global.
Pengakuan Dunia atas Karya Joko Anwar
Didirikan pada tahun 1957, Ordre des Arts et des Lettres telah menjadi simbol apresiasi tertinggi bagi seniman, kreator, dan tokoh budaya dunia. Penganugerahan gelar Chevalier kepada Joko Anwar menegaskan bahwa karya-karya sinema Indonesia kini semakin diakui dan diperhitungkan di panggung internasional.
Film-film garapan Joko Anwar dinilai berhasil membangun dialog kreatif lintas budaya, sekaligus memperkenalkan kekayaan narasi lokal Indonesia kepada audiens global, termasuk di Prancis.
Kiprah Panjang Sutradara Berpengaruh Asia
Lahir di Medan pada 1976, Joko Anwar dikenal sebagai salah satu sutradara paling berpengaruh di Asia. Selama lebih dari dua dekade, ia konsisten menghadirkan karya dengan karakter kuat—mulai dari thriller psikologis, drama, fantasi, hingga horor kontemporer.
Sejumlah film ikonik seperti Pengabdi Setan, Perempuan Tanah Jahanam, dan Pintu Terlarang mendapat pujian luas berkat narasi berani, visual atmosferik, serta kemampuannya mengolah mitos lokal menjadi cerita universal. Bahkan, Pengabdi Setan dan sekuelnya tercatat sebagai salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Hubungan Erat Joko Anwar dengan Prancis
Hubungan Joko Anwar dengan Prancis terbilang panjang dan erat. Karyanya telah diputar dan didistribusikan di berbagai festival film bergengsi, seperti Paris International Fantastic Film Festival, Strasbourg European Fantastic Film Festival, Vesoul International Film Festival of Asian Cinema, hingga Gérardmer International Fantastic Film Festival.
Tak hanya film layar lebar, serial Netflix garapannya “Nightmares and Daydreams” juga mencatatkan prestasi signifikan. Pada 2024, serial ini berhasil menembus Top 3 Netflix Prancis tak lama setelah penayangannya.
Momentum Spesial di Paris dan Gérardmer
Penghargaan ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan penyelenggaraan “Panorama Sinema Indonesia” oleh La Cinémathèque française di Paris pada 10–21 Desember 2025. Program retrospektif ini menampilkan perjalanan sinema Indonesia, termasuk pemutaran film Pengabdi Setan.
Selain itu, Joko Anwar juga ditunjuk sebagai Guest of Honor di Gérardmer International Fantastic Film Festival 2026. Lima film ikoniknya akan diputar dalam program khusus, menegaskan perannya dalam transformasi dan kebangkitan horor modern Indonesia di tingkat global.
Penghargaan dari Prancis ini bukan hanya pencapaian personal bagi Joko Anwar, tetapi juga menjadi simbol semakin kuatnya posisi perfilman Indonesia di mata dunia. (kintan; humpra)