Indonesiasenang-, Rumah produksi Starvision kembali menghadirkan film komedi keluarga yang menjanjikan tawa, haru, dan refleksi budaya bertajuk Jodoh 3 Bujang, hasil kolaborasi dengan Rhaya Flicks. Disutradarai oleh Arfan Sabran, filmmaker asal Makassar yang dikenal lewat dokumenter pemenang Piala Citra Ininnawa: An Island Calling, film ini menjadi debut fiksi pertamanya yang mengangkat budaya Bugis-Makassar ke layar lebar.
Jodoh 3 Bujang mengikuti kisah tiga bersaudara bujang—Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong)—yang diminta menikah secara bersamaan demi efisiensi biaya dan tradisi keluarga. Namun, rencana tersebut terguncang ketika calon pasangan Fadly dijodohkan dengan pria lain yang dianggap lebih mapan. Fadly pun berpacu dengan waktu untuk menemukan jodoh baru dan menyelamatkan misi nikah kembar.
Trailer resmi yang dirilis melalui kanal YouTube Starvision menampilkan kombinasi drama keluarga dan komedi segar, serta hadirnya para komika seperti Musdalifah Basri yang menambah warna dalam cerita.
Selain konflik keluarga dan pencarian cinta, film ini menyentuh realita sosial yang membentuk dinamika kehidupan generasi muda. Nuansa emosional diperkuat oleh kehadiran soundtrack dari musisi ternama seperti:
- “Seberapa Pantas” – Sheila on 7
- “Celengan Rindu” – Fiersa Besari
- “Bersamamu” – Jaz
Yang mengiringi perjalanan para bujang mencari makna cinta dan keberanian menentukan pilihan hidup.
Chand Parwez Servia, produser Starvision, yang tahun ini juga sukses lewat film Petaka Gunung Gede dan Komang menyebut film ini sebagai refleksi budaya dan emosional yang menyentuh.
"Film ini membawa komedi segar dengan latar belakang kuat dari keluarga Bugis-Makassar. Tak hanya menghibur, tapi juga menggugah," jelasnya.
Futih Aljihadi, produser Rhaya Flicks, mengapresiasi kerja sama ini sebagai milestone penting:
"Starvision adalah rumah untuk film komedi dan keluarga bermakna. Kolaborasi ini memperkuat komitmen kami menghadirkan cerita segar dan relevan."
Bagi sang sutradara Arfan Sabran yang mengungkapkan rasa terima kasihnya, Jodoh 3 Bujang bukan sekadar karya debut fiksi, tetapi juga cara memperkenalkan nilai dan tradisi masyarakat Bugis-Makassar kepada audiens nasional:
"Film ini bukan hanya debut fiksi saya, ini adalah kesempatan untuk membawa suara dan budaya lokal ke layar lebar dengan cara yang menghibur."
Dari sisi akting, Jourdy Pranata mengakui tantangan memainkan karakter dengan dialek Bugis:
“Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, saya bisa relate secara emosional. Tapi saya juga banyak belajar bahasa dan budaya dari tim lokal.”
Aisha Nurra Datau, pemeran Rifa, sahabat lama Fadly yang mungkin menjadi cinta lamanya, menambahkan lapisan romansa yang dalam:
“Rifa dan Fadly adalah potret perasaan yang tertunda—karena jarak, kelas sosial, atau ketakutan. Film ini bicara banyak tentang kesempatan kedua dan keberanian memilih.”
Dengan komedi yang menghibur, konflik yang membumi, dan pesan budaya yang kuat, Jodoh 3 Bujang menjadi tontonan ideal untuk keluarga Indonesia, terutama saat liburan sekolah.
Film ini dijadwalkan tayang 26 Juni 2025 di seluruh bioskop Indonesia. (dewa; foto praba, igjtb)