Indonesiasenang-, Malam Kamis di Tease Club, Emporium Hotel Jakarta, menjadi saksi ketika dua dunia musik yang berbeda berpadu dalam satu frekuensi. “Jakarta Rocktober: Distorsi & Drop”, persembahan dari PWI Jaya Seksi Infotainment & Lifestyle, sukses menghadirkan ledakan energi dari musisi lintas genre dari rock klasik hingga elektronik modern yang memanjakan telinga para pencinta musik dari berbagai kalangan.
Sejak dibuka oleh duo MC karismatik Eno dan Qenny, atmosfer acara langsung menghangat. Trio Kuda membuka malam dengan dentuman blues rock yang penuh gaya, membuat suasana langsung hidup. Sorakan penonton semakin menggema saat iHateband tampil dengan empat lagu bertenaga, sementara Trodon memamerkan musikalitas canggih mereka melalui aransemen progressive rock yang memukau.
Tak ketinggalan, Sumber Jaya Abadi Rejeki (SUJAR) membawa warna pop rock yang ringan namun memikat, disusul Rex-4 yang tampil mengguncang lewat vokal khas Tedjo. Band asal Banten ini tak hanya menyuguhkan musik penuh semangat, tapi juga membawa pesan kuat sebagai Duta Pariwisata di bidang musik.
Panggung mencapai puncak emosional ketika Rocker Kasarunk naik ke atas panggung. Ferdy Tahier dan kawan-kawan menghadirkan performa penuh karisma dan interaksi hangat dengan penonton. Suara lantang Ferdy berpadu dengan sing-along ribuan suara di dalam ruangan, menjadikan momen ini salah satu yang paling diingat malam itu.
Menutup sesi band, Hyper Rock mengajak para tamu bernostalgia lewat lagu-lagu legendaris era 80–90-an. Sang bassist Edu Krisnadefa, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Media Siber Multimedia PWI Jaya, tampil prima malam itu. Tak hanya itu, Mambang Yazid, Ketua Panitia acara, turut bergabung di atas panggung memainkan drum untuk lagu “Dreams” dari Van Halen dan “When I See You Smile” dari Bad English.
Suasana nostalgia semakin kuat ketika Hans Sinjal, vokalis Grassrock, muncul membawakan “Peterson”, “Bersamamu”, dan “I Don’t Want to Miss a Thing” dari Aerosmith. Dentuman gitar dan harmoni klasik membuat seluruh pengunjung ikut bernyanyi bersama, menutup babak pertama malam itu dengan penuh rasa dan kenangan.
Selepas parade band, panggung diambil alih oleh dunia elektronik. DJ Febry A’w membuka sesi EDM dengan permainan yang memadukan elemen rock dan synth dengan sempurna. Irama semakin intens saat FDJ Amelles tampil membakar suasana dengan set visual dan beat menghentak. Malam ditutup megah oleh DJ Ryandri, yang mengajak semua penonton larut dalam dentuman ritmis dan permainan cahaya yang memukau.
Sebelum acara dimulai, Mambang Yazid menyampaikan sambutan pembuka penuh semangat. “Jakarta Rocktober ini kami rancang sebagai awal dari perayaan musik lintas genre yang akan hadir setiap tahun. Terima kasih untuk semua pihak dari musisi, sponsor, media, dan tentu saja penonton yang membuat malam ini begitu istimewa”, ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua PWI Jaya Kesit B. Handoyo, Tb Adhi selaku Wakil Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan, serta sejumlah pengurus dan anggota SIWO Jaya, yang hadir memberi dukungan terhadap pertumbuhan industri musik dan hiburan di Indonesia.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan Jakarta Rocktober: Distorsi & Drop, PWI Jaya membuktikan komitmennya dalam merangkul berbagai genre musik dan membuka ruang kreatif bagi musisi lokal. Event ini bukan sekadar konser, tetapi sebuah selebrasi lintas genre yang memperlihatkan bahwa rock dan EDM bisa berpadu tanpa batas menggetarkan, menginspirasi, dan menyatukan penikmat musik dari berbagai dunia. (sugali; foto maya)