Jakarta Film Week 2024 Ditutup Penuh Harapan Baru Bagi Perfilman Indonesia

Jakarta Film Week 2024 berakhir dengan optimisme dan rasa syukur, berhasil menyatukan pelaku industri dan generasi muda membuka jalan kolaborasi

Jakarta Film Week 2024 Ditutup Penuh Harapan Baru Bagi Perfilman Indonesia

Indonesiasenang-, Jakarta Film Week 2024 berakhir dengan meriah pada Minggu, 27 Oktober 2024, di Closing Ceremony yang dihadiri ratusan pecinta film, sineas, dan tokoh perfilman. Acara ini dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang menyatakan dukungannya terhadap festival ini sebagai wadah untuk memperkenalkan film Indonesia di kancah internasional.

"Jakarta Film Week adalah forum penting untuk memperkenalkan film Indonesia ke dunia. Pemerintahan baru berkomitmen mendukung perkembangan industri film sebagai bagian dari budaya dan diplomasi kita”, kata Fadli Zon.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Pariwisata DKI Jakarta, Iffan, menyampaikan apresiasi yang besar terhadap festival ini. "Jakarta Film Week luar biasa keren !. Sambutan hangat dari penonton menjadi harapan besar bagi kemeriahan festival tahun depan”, ujarnya.

Diungkapkan oleh Rina Damayanti selaku Festival Director bahwa lebih dari 6.000 pengunjung hadir selama lima hari acara berlangsung. “Antusiasme generasi muda sangat besar, menunjukkan betapa pentingnya festival ini sebagai ruang belajar, apresiasi, dan eksplorasi karya film”, jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada sineas terbaik di berbagai kategori, di antaranya :

1. Global Feature Award: Memories of a Burning Body (Antonella Sudasassi Furniss) dari Kosta Rika dan Spanyol.

2. Jakarta Film Fund Award: If You’re Happy, I’m Happy (Mauliya Maila) dari Indonesia.

3. Global Short Award: An Orphanage of Memories.

4. Global Animation Award: It Shouldn’t Rain Tomorrow.

5. Direction Award: Yohanna.

6. Series of The Year: Cinta Pertama Ayah.

Program industri juga memberikan penghargaan khusus untuk peserta Producers Lab dan Pitching Forum. Proyek Father Figure produksi Muhammad Athhar Amputra mendapatkan Development Grant sebagai dukungan untuk pengembangan proyeknya.

Program Producers Lab tahun ini melibatkan tiga peserta terpilih yang akan berkesempatan hadir di Platform Busan di Busan International Film Festival 2025. Program Pitching Forum, hasil kolaborasi dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Kebudayaan, juga memberikan penghargaan kepada lima proyek terpilih, termasuk Talent Development Grant dan Development Grant.

Para juri Pitching Forum berharap dukungan ini dapat membantu sineas Indonesia mengakses pasar global. “Kami ingin mereka mampu mengembangkan materi film untuk menembus pasar dan memperoleh kesepakatan koproduksi di masa mendatang”, jelas Edwin Nazir dari Asosiasi Produser Film Indonesia.

Acara puncak Jakarta Film Week 2024 ditutup dengan pemutaran film Don’t Cry, Butterfly karya Duong Dieu Linh, yang sebelumnya meraih penghargaan di Venice Film Festival 2024. Film ini dihadirkan sebagai penutup yang sempurna dan disambut tepuk tangan panjang oleh para penonton.

Di hari terakhir, festival juga menyelenggarakan kegiatan seru untuk keluarga, termasuk pemutaran film Bebefin, kolaborasi dengan Pinkfong, dan program Family Time bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Kebudayaan.

Jakarta Film Week 2024 berakhir dengan optimisme dan rasa syukur. Acara ini berhasil menyatukan pelaku industri dan generasi muda, membuka jalan bagi kolaborasi global, dan menunjukkan bahwa film Indonesia memiliki daya saing di tingkat internasional. (kintan; fotohjfw)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.