Indonesiasenang-, Jakarta sebentar lagi akan diselimuti aroma manis yang menggoda. Bukan karena musim panen buah atau tren kafe baru, melainkan kembalinya Jakarta Dessert Week (JDW), festival kuliner yang setiap tahunnya menjadi surga bagi pencinta hidangan penutup. Tahun ini, JDW akan berlangsung selama 25 Agustus hingga 14 September 2025, menghadirkan konsep restaurant week yang sudah menjadi ciri khas dan daya tariknya.
Bagi para penggemar kuliner, JDW bukan sekadar deretan dessert cantik di atas meja. Event ini adalah perjalanan rasa, kreativitas, dan kolaborasi. Semua menu yang disajikan adalah kreasi baru hasil eksperimen para pastry chef dan baker yang tidak takut menembus batas imajinasi. Tak ada menu yang diulang dari tahun sebelumnya, membuat setiap kunjungan menjadi pengalaman pertama yang tak terlupakan.
Tahun lalu, JDW 2024 mengusung tema “Wildlife”, menerjemahkan kekayaan flora dan fauna Indonesia ke dalam bentuk tart, es krim, mousse, hingga praline. Di tangan para chef, seekor burung eksotis bisa hadir sebagai kue lapis modern, sementara pemandangan bawah laut menjadi inspirasi untuk mille-feuille berwarna biru laut.
Kini, JDW 2025 siap membuka babak baru dengan tema yang masih dirahasiakan. Penyelenggara menjanjikan sebuah benang merah yang segar, penuh kejutan, dan tetap mengakar pada semangat festival: merayakan keindahan Jakarta lewat bahasa manis di piring saji.
Menghadiri JDW ibarat berkeliling kota dengan kompas rasa. Melalui program City Takeover, restoran, kafe, toko kue, hingga gerai es krim berpartisipasi menghadirkan kreasi khusus. Ada pula Dessert Markt yang menjadi panggung bagi UMKM kuliner untuk memamerkan karya mereka.
Bagi yang lebih suka menjelajah dari rumah, JDW Online menyajikan katalog dessert terkurasi yang bisa dipesan lewat aplikasi e-commerce. Sementara itu, Pop-up Events menghadirkan pertunjukan langsung chef pastry ternama mendemonstrasikan teknik membuat hidangan penutup yang memikat mata dan lidah.
Di balik gemerlap warna dan manisnya rasa, JDW memiliki misi yang lebih dalam. Festival ini mempromosikan budaya lewat dessert, memberi ruang bagi inovasi, serta mendorong kolaborasi antara pelaku kuliner dan sektor swasta. Ia juga menjadi wadah belajar, lewat workshop dan interaksi langsung, untuk mengedukasi publik tentang kualitas dessert dan pastry yang sesungguhnya.
Seperti biasa, pengunjung juga diajak mengumpulkan “cap jajan” dari berbagai lokasi partisipan—sebuah permainan kecil yang mendorong mobilitas, membentuk kebiasaan berburu rasa, dan tentu saja, mendukung perputaran ekonomi di sektor kuliner.
Bagi yang sudah pernah merasakan JDW, mereka tahu bahwa ini bukan sekadar festival kuliner. Ini adalah undangan untuk berpetualang dengan lidah, mengeksplorasi kota melalui rasa, dan menemukan inspirasi di setiap gigitan. Dan untuk JDW 2025, satu hal pasti: setiap kunjungan akan membawa pulang lebih dari sekadar foto cantik untuk media sosial, tetapi juga cerita yang melekat di ingatan.
Jadi, siapkan kalender Anda. Tiga pekan perjalanan manis di Jakarta akan segera dimulai, dan setiap gigitan adalah langkah menuju petualangan baru. (triyadi; foto hjdw)
