Indonesiasenang-, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) secara resmi menyambut kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) pertama tahun 2025 melalui tiga pintu masuk utama, yaitu Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau. Seremoni penyambutan ini menandai kesiapan Indonesia untuk menghadirkan pengalaman pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif sepanjang tahun.
Disampaikan oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana optimisme untuk pariwisata Indonesia pada 2025. “Di tahun ini, mari kita wujudkan Indonesia sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, inklusif, dan mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya dalam pernyataan di Jakarta (31/12/2024).
Seremoni di Tiga Lokasi Strategis
Bali
Di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, wisman pertama dari Melbourne, Australia, tiba menggunakan maskapai Garuda Indonesia (GA719) pukul 10.10 WITA. Para wisatawan disambut dengan tarian tradisional Bali dan pengalungan bunga. Plt. Deputi Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini serta pejabat lokal turut hadir. Data menunjukkan Australia sebagai negara asal wisman terbesar ke Bali, dengan kontribusi 25,25% dari total kunjungan pada Oktober 2024.
Kepulauan Riau
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyambut langsung wisman pertama dari Singapura di Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Bintan. Provinsi Kepulauan Riau yang mencatat 1,324 juta kunjungan wisman hingga Oktober 2024, diharapkan mampu mencapai angka sebelum pandemi dengan beragam destinasi unggulannya.
Jakarta
Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi lokasi penyambutan wisman pertama yang tiba menggunakan maskapai All Nippon Airways (ANA) dari Haneda, Jepang. Para wisatawan disuguhkan tarian tradisional dan informasi destinasi unggulan di seluruh Indonesia.
Kemenpar menargetkan kunjungan 14,6-16 juta wisman dan 1,08 miliar mobilitas wisatawan nusantara. Lima program unggulan diluncurkan :
1. Gerakan Wisata Bersih untuk keberlanjutan.
2. Tourism 5.0 sebagai integrasi teknologi dalam pariwisata.
3. Pariwisata Naik Kelas untuk meningkatkan kualitas destinasi.
4. Pelaksanaan event berbasis Intelectual Property (IP) Indonesia.
5. Pengembangan desa wisata yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Kami berkomitmen menghadirkan pariwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan target-target ini,” tegas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Dengan penyambutan wisman pertama, Indonesia tidak hanya membuka pintu bagi wisatawan global tetapi juga menunjukkan komitmen dalam menciptakan pariwisata yang berkualitas. Langkah ini diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi nasional dan keberlanjutan industri pariwisata. (dewa; foto kemenpar)
