Indonesiasenang-, Dunia perfilman kembali diramaikan dengan hadirnya film fantasi terbaru In the Lost Lands, sebuah adaptasi dari cerita pendek karya George R.R. Martin, penulis legendaris di balik Game of Thrones. Film yang disutradarai oleh Paul W.S. Anderson, kreator waralaba Resident Evil, ini menghadirkan kisah petualangan penuh sihir, konspirasi politik, serta pertempuran mendebarkan di dunia yang gelap dan berbahaya.
In the Lost Lands mengikuti kisah Gray Alys (Milla Jovovich), seorang penyihir tangguh yang disewa oleh Ratu Melange (Amara Okereke) untuk memperoleh kekuatan magis tertentu. Bersama seorang pejuang gagah, Boyce (Dave Bautista), Gray Alys harus melintasi dunia berbahaya yang dikenal sebagai Lost Lands.
Perjalanan mereka dipenuhi dengan berbagai ancaman, mulai dari makhluk-makhluk misterius, rintangan mematikan, hingga dilema moral yang menguji batas keberanian mereka. Salah satu tempat paling berbahaya dalam perjalanan ini adalah Sungai Tengkorak, di mana hidup dan mati mereka dipertaruhkan.

Selain perjalanan penuh aksi, In the Lost Lands juga menyajikan drama politik istana yang kompleks. Ratu Melange yang berkuasa di kerajaan ternyata memiliki hubungan gelap dengan Boyce hingga hamil. Sementara itu, seorang serdadu tampan bernama Jerais (Simon Lööf) yang terobsesi pada sang ratu, terlibat dalam konspirasi besar yang mengancam kestabilan kerajaan.
Intrik politik ini semakin menegangkan dengan keterlibatan Patriarch Johan (Fraser James), pemimpin agama yang memiliki agenda tersembunyi. Sementara itu, gereja menjalankan praktik brutal dengan mengeksekusi siapa pun yang dianggap sebagai ancaman, dipimpin oleh seorang eksekutor kejam bernama Ash (Arly Jover).
Sebagai sutradara yang dikenal dengan gaya khas dalam Resident Evil, Paul W.S. Anderson membawa sentuhan serupa ke dalam In the Lost Lands. Dari desain produksi, tata artistik, hingga palet warna yang dipilih, film ini menghadirkan atmosfer gelap, muram, dan penuh ketegangan. Tak heran jika kamu akan merasa berada di dalam dunia kegelapan selama film berlangsung.

Film In the Lost Lands memperkenalkan Gray Alys dan Boyce serta motivasi mereka, meski dengan ritme yang terasa lambat. Namun, ketegangan meningkat di babak kedua dengan berbagai intrik politik yang semakin menggigit. Puncaknya, babak ketiga menghadirkan aksi menegangkan yang menyelesaikan dua konflik besar: pertarungan di Sungai Tengkorak dan perebutan kekuasaan di istana.
Daya tarik utama In the Lost Lands tentu saja ada pada duet Milla Jovovich dan Dave Bautista. Jovovich tampil memukau sebagai penyihir tangguh dengan dua belati melengkung, sementara Bautista menghadirkan sosok prajurit kokoh dengan mantel panjang dan pistol siap tempur. Sayangnya, entah mengapa chemistry antara dua pemeran utama, Milla Jovovich dan Dave Bautista, kurang memuaskan. Kisah yang menggambarkan hubungan yang seharusnya emosional atau menggugah justru nampak tidak natural dan kaku. Hal ini menjadikan emosi pada karakter yang mereka mainkan terasa kurang.
Selain Milla dan Dave, di film ini juga didukung oleh jajaran pemeran berbakat lainnya, seperti Arly Jover, Amara Okereke, Fraser James, Simon Lööf, dan Ian Hanmore. Dan lagi-lagi, penggambaran tiap karakter dalam film ini juga kurang mendalam sehingga menimbulkan kebingungan, ditambah dengan dialog dalam film ini pun kurang mengalir. Entah mengapa mereka seperti hanya bermain film tanpa rasa sehingga emosi yang ingin disampaikan tidak tersampaikan dengan baik.

Tak ayal ini membuat perkembangan cerita menjadi kurang berkesan, karena penonton tidak bisa merasakan keterikatan atau ketegangan yang seharusnya ada di antara mereka.
Meski memiliki beberapa kekurangan, seperti alur yang terkadang terasa lambat dan konflik yang tidak selalu seimbang, In the Lost Lands tetap menjadi hiburan yang menarik, terutama bagi penggemar fantasi dan aksi. Visual yang apik, adegan pertarungan yang intens, serta konflik politik yang mencekam menjadikan film ini pilihan yang pas untuk mengisi waktu luang, termasuk sebagai tontonan ngabuburit di bulan Ramadan. Selamat menonton !. (kintan; foto dfit)