Indonesiasenang-, Acara haul Syech Raden Muhammad atau yang dikenal dengan Mbah Lontar dilaksanakan secara sederhana namun penuh hikmat pada tanggal 05 Mei 2024 atau tanggal 20 Syawal 1445 H. Tabir sejarah serta sanad sang wali pun menceritakan bahwa sosok Syekh Raden Muhammad (Mbah Lontar) berasal dari Mataram, Kampung Bintoro. Beliau keturunan dari Raja Brawijaya V adalah seorang utusan Wali dari Cirebon yang mendapat amanah dari Syekh Syarif Hidayatuloh (Sunan Gunung Jati) namun beliau syiar di Betawi (Jakarta). Sebagai seorang wali,Mbah Lontar memiliki keahlian sebagai Ahli Tata Kota, Ahli Tasyawuf, dan Alhi Quran.
Acara haul Mbah Lontar pada tahun 2024 ini merupakan tahun kedua yang digelar dengan mengambil lokasi di Jl. Aselih RT. 0012 RW. 01, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Acara haul Mbah Lontar dimulai dari jam 07:00 WIB dimana banyak warga sekitar dan umum, serta khalayak ramai percaya dan meyakini Mbah Lontar ini adalah seorang pejuang serta tokoh yang menyiarkan dan memperkokoh agama islam di Jakarta pada umumnya dan di Ciganjur pada khususnya.
Disampaikan oleh H. Rokib Bin Kiman selaku cucu Mbah Lontar dan Pembina Yayasan Ciganjur Heritage, bahwa Mbah Lontar juga membangun peradaban islam dimana pada saat itu kondisi dan keadaannya belum sempurna. Kehadiran beliau yang berjuang dengan gigih dan semangat untuk mengajak orang-orang di daerah Jagakarsa dan sekitarnya untuk mengetahui dan memeluk agama islam.
“Pada perjalanannya dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun, alhamdulillah orang-orang mulai mengikuti ajaran yang diyakini oleh Mbah Lontar yaitu agama islam. Acara haul ini juga sebagai ucapan rasa syukur atas perjuangan beliau hingga hari ini dan menjaga serta melestarikan supaya ada warisan yang berguna bagi generasi penerus”, jelasH. Rokib Bin Kiman.
Disampaikan pula oleh H. Rokib Bin Kiman, dimana secara biografi dari Raden Syech Muhammad atau Mbah Lontar oleh masyarakat Jakarta pada umumnya dan Jagakarsa khususnya meyakini bahwa ajaran agama yang dianut oleh beliau yaitu agama islam adalah agama satu-satunya yang bisa menuntun dan membawa kebaikan serta keberkahan bagi umat manusia.
“Mbah Lontar sendiri bukan saja seorang pejuang islam tetapi beliau juga berjuang bagaimana ibu Pertiwi ini bisa merdeka atas kerjasama seluruh para wali di nusantata ini”, tegas H. Rokib Bin Kiman.
Acara haul Mbah Lontar sendiri di isi dengan rangkaian acara sholawat, tauziah, tawasul, tahlil, maulid saroful anam, dan doa sebagai penutup.
Masyarakat di sekitar makam Mbah Lontar yang berada di di Jl. Aselih RT. 0012 RW. 01, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.yang mayoritas menganut agama islam, serta masyarakat sekitar dan orang-orang yang mengenal atau mengetahui siapa Mbah Lontar secara biografi sebagai pejuang islam sangat antusias dalam mengikuti acara haul tersebut. Maka patutlah kiranya mengucapkan rasa syukur dan mengingat jasa-jasa beliau dalam berjuang menegakkan, memperkokoh, dan mensyiarkan agama islam dengan melaksanakan acara haul setiap tahunnya. (tcs; foto donz)