Hanung Bramantyo Bawa Bolong ke IFFR 2026

Film Bolong karya Hanung Bramantyo tayang perdana di IFFR 2026, bawa horor sejarah Indonesia ke panggung film dunia

Hanung Bramantyo Bawa Bolong ke IFFR 2026

Indonesiasenang-, Sutradara Hanung Bramantyo kembali mencatat prestasi gemilang di kancah internasional. Film terbarunya berjudul Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi Berdarah dipastikan akan tayang perdana di ajang International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2026, yang berlangsung pada 29 Januari hingga 8 Februari 2026 mendatang.

Kabar ini diumumkan oleh Adhya Pictures dan Dapur Film, dua rumah produksi di balik proyek ambisius tersebut. “Bolong” menjadi film kedua Hanung yang berhasil masuk seleksi resmi IFFR, setelah sebelumnya “Gowok: Kamasutra Jawa” juga tampil di festival yang dikenal berani menampilkan film-film eksperimental dan artistik dari seluruh dunia.

“Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi Berdarah” bukan sekadar film horor biasa. Hanung menghadirkan kisah supernatural berlatar Indonesia tahun 1960-an, masa yang sarat ketegangan sosial dan politik.

Film ini mengikuti serangkaian pembunuhan misterius di Desa Lobang Buaya, di mana setiap korban ditemukan tewas pada tanggal 30 setiap bulan dengan lubang misterius di tubuh dan pesan aneh di wajah mereka. Dari satu korban ke korban berikutnya, benang merah terungkap, membawa penonton menyusuri rahasia gelap yang menyinggung propaganda, kepercayaan, dan sisi paling kelam sejarah bangsa.

Meski terinspirasi dari kisah seputar peristiwa Gerakan 30 September (G30S), Hanung Bramantyo menegaskan film ini tidak dimaksudkan sebagai dokumentasi sejarah, melainkan refleksi simbolik tentang trauma kolektif Indonesia.

Dibintangi oleh Baskara Mahendra, Carissa Perusset, Khiva Iskak, dan Anya Zen, film Bolong : 309 Hari Sebelm Tragedi Berdarah memadukan atmosfer mistis dan ketegangan psikologis dengan visual sinematik yang kuat. Gaya visual khas Hanung Bramantyo yang berpadu dengan tema spiritual dan politik menjadikan “Bolong” salah satu film Indonesia yang paling dinantikan di festival tersebut.

Partisipasi “Bolong” di Rotterdam menandai langkah penting bagi perfilman Indonesia di dunia internasional. Bagi Hanung, ini bukan hanya tentang membawa filmnya ke luar negeri, tapi juga menghadirkan narasi lokal dengan makna universal.

Penayangan di IFFR akan menjadi pemutaran perdana dunia (world premiere) sebelum film ini dirilis di Indonesia. Untuk informasi terbaru mengenai tanggal rilis dan materi promosi, penonton dapat mengikuti akun resmi @adhyapictures di media sosial.

Dengan “Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi Berdarah”, Hanung Bramantyo sekali lagi membuktikan bahwa cerita lokal yang berakar pada sejarah dan spiritualitas bisa mengguncang layar internasional, menegaskan posisi Indonesia dalam peta sinema dunia. (damar; foto apdp)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.