Indonesiasenang-, Di tengah denyut kehidupan Kota Semarang yang tak pernah berhenti, ada sebuah tempat yang menawarkan ketenangan batin bagi umat Katolik: Gua Maria Talanging Sih. Tak seperti kebanyakan tempat ziarah yang tersembunyi di balik perbukitan atau pedesaan, gua Maria ini justru berdiri teduh di tengah pemukiman padat kawasan Tegalsari, Kecamatan Candisari, hanya beberapa menit dari Simpang Lima sebagai jantung kota Semarang.
Ketika langkah kaki menapaki halaman kompleks Kapel Kristus Raja Paroki Keluarga Kudus Atmodirono, aroma dupa dan semilir angin seolah mengajak siapa pun berhenti sejenak dari hiruk pikuk kota. Di sisi kiri kapel, tampak gua mungil dengan patung Bunda Maria yang memancarkan keteduhan. Di depannya, lilin-lilin doa menyala simbol harapan yang tak pernah padam dari para peziarah yang datang silih berganti.

Gua Maria Talanging Sih memang tak sebesar Gua Maria Kerep Ambarawa atau Rosa Mystica di lereng Kabupaten Semarang. Namun, tempat ini memiliki pesona yang berbeda: kedekatan dan kesederhanaan. Terletak di lingkungan sekolah Katolik SMK Ignatius dan SMP Bellarminus, gua ini menjadi tempat singgah rohani bagi pelajar yang berangkat atau pulang sekolah, juga bagi para pekerja kantoran yang mencari ketenangan setelah seharian bergulat dengan rutinitas kota.
Setiap pagi, doa-doa lirih terdengar dari sudut taman doa. Anak-anak berseragam rapi menunduk khusyuk sebelum memulai hari. Menjelang sore, gantian para pegawai, ibu rumah tangga, hingga peziarah dari luar kota datang membawa permohonan mereka.
“Gua ini seperti rumah doa kecil di tengah padang kota”, ujar seorang umat yang rutin datang berdevosi setiap minggu.
Meski berada di tengah kota yang panas dan ramai, suasana di dalam area gua terasa sejuk. Rimbunnya pepohonan dan tata ruang yang asri membuat siapa pun betah berlama-lama. Di depan patung Bunda Maria terdapat kolam kecil dan pelataran doa yang tertata rapi. Tak jauh dari situ berdiri salib besar yang menjadi titik devosi umat, tempat banyak orang menumpahkan keluh kesah dan memanjatkan harapan.

“Yang unik dari Gua Maria Talanging Sih adalah kesederhanaannya. Tak megah, tapi penuh keheningan, Umat datang bukan untuk mencari keindahan fisik, tapi kedamaian batin”, kata salah satu pengurus gereja.
Info Ziarah
Alamat: Jl. Tegalsari Timur IX No.71, Candi, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50257
Jam Buka: Setiap waktu (tidak ada jam tutup)
Akses: Melalui Jalan Sriwijaya – Kawi (RS Elisabeth), gang di sisi kiri sebelum tanjakan Jalan Kawi
Akses menuju Gua Maria Talanging Sih cukup mudah. Dari arah RS Elisabeth Semarang, peziarah bisa mengambil jalan Sriwijaya – Kawi dan masuk ke gang kecil di sisi kiri sebelum tanjakan Jalan Kawi. Di atas gapura gang, terpampang papan bertuliskan “Gua Maria Ibu Talanging Sih.” Meskipun jalan menuju lokasi tergolong sempit, kendaraan roda empat masih dapat melintas dengan mudah, dibantu petunjuk arah dan keramahan warga sekitar.

Tempat doa ini terbuka setiap waktu, tanpa batasan jam kunjungan. Baik pagi maupun malam, Anda akan menemukan lilin menyala dan umat yang datang berdoa dalam kesunyian. Itulah yang membuat Gua Maria Talanging Sih menjadi oase spiritual di tengah kehidupan urban Semarang tempat di mana kesibukan kota sejenak larut dalam kedamaian iman. (triyadi; foto istw)