Indonesiasenang-, Suasana Auditorium Abdulrahman Saleh RRI Jakarta pada Kamis siang (06/11/2025) berubah menjadi arena penuh semangat dan sorak sorai ketika sepuluh finalis “Bintang Radio Indonesia 2025” kembali naik ke panggung. Inilah momen puncak grand final putaran ketiga yang menjadi penentuan langkah menuju gelar juara ajang pencarian bakat legendaris besutan RRI ini.
Tepat pukul 13.00 WIB, sorotan lampu menyinari panggung megah dengan nuansa Pop Rock, tema genre yang menjadi tantangan terakhir bagi para finalis tahun ini. Tidak hanya disaksikan langsung oleh penonton di auditorium, seluruh rangkaian acara juga disiarkan melalui kanal YouTube RRI NET Official dan RRI Programa 2 Jakarta.

Satu per satu, para finalis menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dimulai dari Rahmat Bahari, finalis asal kategori putra yang membuka panggung dengan lagu “Cinta Tanpa Rencana” ciptaan Davit Ingsani. Suaranya yang berkarakter langsung menyita perhatian dewan juri.
Indra Aziz mengapresiasi teknik vokal dan improvisasi Rahmat yang “near perfect”, meski mengingatkan soal energi di bagian awal lagu. “Kamu berani improvisasi dengan sabar, nggak terburu-buru, tetap tenang. Itu keren banget”, ujarnya.
Sementara Bemby Noor yang ternyata merupakan pencipta lagu tersebut memberi pujian setinggi langit. “Aku benar-benar menikmati penampilanmu dari awal sampai akhir. Improvisasimu pas, nggak berlebihan, dan dinamikanya asik banget”, katanya.

Setelah Rahmat Bahari, giliran Gloretha Henoch yang membawakan “Tanpa Cinta” dari Tiara Andini dengan gaya vokal berkarakter dan nada tinggi yang eksplosif. Indra Aziz menilai teknik vokalnya “luar biasa”, sementara Bemby Noor menyebut timbre suara Gloretha “modal utama untuk jadi penyanyi di industri sebenarnya”.
Sorotan berikutnya datang dari Hifnie Zaidan dan Tasya Ivanka. Hifnie Zaidan yang dikenal kreatif tampil dengan “Anugerah Terindah” milik Andmesh, sementara Tasya Ivanka memukau lewat lagu legendaris “Bintang Kehidupan” dari Nike Ardilla.
Key B, salah satu juri yang dikenal perfeksionis dalam hal storytelling, memberi catatan cermat. “Hifnie itu selalu punya momen ‘greget’. Improvisasinya efektif banget, dan dia punya otak musik yang keren”, ujarnya.
Untuk Tasya Ivanka, Key B bahkan menyebut penampilannya “99,99% sempurna”. “Hanya 0,01% di awal saja kamu masih ‘nyeting’, setelah itu... flawless!”, imbuhnya sambil tersenyum puas.

Ketegangan berlanjut di tengah acara ketika Romi Tapilatu dan Sabila Chaitra naik ke panggung. Romi menggetarkan ruangan dengan “Rumah Kita” dari God Bless, sementara Sabila Chaitra tampil ekspresif membawakan “Penipu Hati” milik Tata Janeeta.
Indra Aziz menyoroti karakter khas Romi Tapilatu yang “memorable dan menggerakkan hati,” serta mengapresiasi Sabila Chaitra yang “berhasil memainkan ad-libs dan emosi marah dengan sangat baik”.
Bemby Noor menambahkan, “Penampilan itu bukan cuma enak didengar, tapi juga enak dilihat. Sabilla tampil nekat, tapi dalam arti positif vokal dan ekspresinya memukau”, ucapnya.
Finalis berikutnya, Bayu Al dan Stella Kaya, juga mencuri perhatian. Bayu tampil enerjik dengan lagu “Masih Ada” milik Ello, sementara Stella menunjukkan penghayatan mendalam dalam lagu “Pernah Berjuang” dari Maria Pudesa.
Key B memberikan pujian dan saran bernuansa musikal. “Bayu Al punya energi luar biasa dan karakter suara yang unik. Tinggal dikembangkan lagi resonansinya supaya makin menonjol”, katanya.
Untuk Stella, Key B menilai interpretasi lagunya sudah bagus, “tapi akan lebih membekas kalau bagian awal dibuat lebih lembut. Storytelling-nya bisa lebih terasa”, ujarnya.

Panggung ditutup dengan penampilan dua finalis terakhir yaitu Steven tampil dengan aura bintang, membawakan “Cinta Karena Cinta” dari Judika dengan energi band Goodfellas yang menjadi ciri khasnya. Indra Aziz menyebut penampilannya “menyihir penonton” dan bahkan secara spontan berkata, “Saya fans kamu, Steven Kwa”.
Rara Sutera menutup babak kompetisi dengan lagu “Arti Hadirmu” dari Audy Item. Suaranya yang lembut, matang, dan berkelas membuat juri terpukau. “Suaramu mahal, sangat mahal,” puji Indra Aziz.
Namun Bemby Noor memberi tantangan kecil: “Kalau aransemen lagunya enerjik, kamu juga perlu menambahkan sedikit energi agar seimbang dengan musiknya. Tapi vokalmu tetap luar biasa”, tegasnya.
Sebagai bintang tamu, Maliq & D’Essentials hadir menutup malam penuh talenta ini dengan suguhan khas mereka. Lagu-lagu penuh groove membuat penonton dan para finalis bergoyang bersama, mencairkan ketegangan setelah kompetisi yang begitu intens.
Tahun ini, publik juga mendapat peran penting. Melalui situs bintang.radiorri.id, masyarakat bisa ikut menentukan siapa yang akan menjadi Bintang Radio Indonesia 2025. Cukup dengan login atau mendaftar akun, penggemar dapat memberikan suara bagi finalis favorit mereka sebuah langkah yang mengajak publik menjadi bagian langsung dari perjalanan lahirnya bintang baru.

Berikut hasil perolehan vote sementara :
1. Bayu Al – 34.226 vote
2. Steven Kwa – 31.597 vote
3. Hifnie Zaidan – 27.023 vote
4. Rahmat Bahari – 24.418 vote
5. Romi Tapilatu – 24.335 vote
6. Tasya Ivanka – 21.690 vote
7. Sabilla Chaitra – 21.342 vote
8. Gloretha Henoch – 21.094 vote
9. Rara Sutera – 19.237 vote
10. Stella Kaiya – 18.266 vote
“Bintang Radio Indonesia” bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan tradisi panjang pencarian bakat musik yang telah melahirkan banyak penyanyi besar sejak era 1950-an. Tahun ini, format dan kemasan modernnya berhasil mempertemukan bakat muda dari seluruh Indonesia di panggung yang sama, panggung yang menjadi saksi awal bagi banyak perjalanan karier gemilang. (satria; foto tcs)