Indonesiasenang-, Setelah enam tahun absen dari layar lebar, aktor Abimana Aryasatya akhirnya kembali dalam film "Ghost in The Cell (Hantu di Penjara)", sebuah horor komedi terbaru besutan sutradara ternama Joko Anwar. Film ini menjadi proyek baru dari rumah produksi Come and See Pictures, yang sebelumnya menuai sukses lewat film thriller aksi dewasa "Pengepungan di Bukit Duri".
Film yang rencananya tayang tahun depan ini telah menyelesaikan proses syuting dan siap menghadirkan warna baru dalam sinema Indonesia. Diproduseri oleh Tia Hasibuan, "Ghost in The Cell" menjanjikan gabungan segar antara dua genre favorit penonton: horor dan komedi.

"Komedi adalah cinta pertama saya. Saya masih menggilai horor. Jadi ini saatnya menggabungkan keduanya dalam satu film”, ujar Joko Anwar, yang dikenal lewat karya-karya seperti Pengabdi Setan dan Gundala.
Abimana Aryasatya yang terakhir tampil dalam film "Gundala" (2019) mengungkapkan rasa bahagianya kembali berakting untuk layar lebar. “Setelah enam tahun, yang ternyata cukup lama juga saya absen, sekarang kembali dalam genre yang segar, dan kembali bekerja sama dengan sutradara paling bersinar dari generasi saat ini”, katanya.
"Ghost in The Cell" mengisahkan dua geng yang saling bermusuhan dan mendekam di sebuah penjara padat di Jakarta. Konflik mereka berubah drastis ketika satu per satu narapidana tewas bukan karena kekerasan antargeng, melainkan oleh sesosok hantu ganas. Dalam kondisi terdesak, dua geng ini terpaksa bekerja sama untuk bisa selamat.

Deretan pemain yang terlibat dalam film ini sangat mencuri perhatian. Selain Abimana, film ini menghadirkan aktor lintas generasi dan negara yang sudah kerap bekerja sama dengan Joko Anwar, seperti Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Morgan Oey, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, dan Ho Yuhang. Tak hanya itu, film ini juga menandai reuni para pemain "Quickie Express" (2007): Lukman Sardi, Aming, dan Tora Sudiro.
“Film ini adalah pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini. Menggabungkan horor dan komedi adalah tantangan besar, dan kami berhasil melewatinya berkat kerja keras kru dan pemain”, jelas Tia Hasibuan selaku produser.
Salah satu yang paling menarik, film ini juga memperkenalkan Magistus Miftah, seorang penari dan pembaca tarot yang ditemukan lewat open casting di media sosial. Ini menjadi debut aktingnya di film layar lebar. Sementara itu, Jaisal Tanjung, yang biasanya bekerja di balik layar sebagai kolaborator Joko Anwar, kini juga tampil untuk pertama kalinya di depan kamera.

Selain menjadi ajang comeback Abimana Aryasatya, film ini juga mempertemukan kembali tiga pemain dari "Pengepungan di Bukit Duri": Morgan Oey, Endy Arfian, dan Dewa Dayana, serta memperkuat kolaborasi lintas proyek antara Joko Anwar dan Bront Palarae setelah Pengabdi Setan.
Dengan plot penuh ketegangan, elemen komedi yang segar, serta jajaran pemain bertabur bintang, "Ghost in The Cell" diprediksi akan menjadi salah satu film horor komedi paling ditunggu penonton pada tahun mendatang. (kintan; foto hfgc)