Gelar Nobar Film Dul Muluk dan Dul Malik Bagian Kedua Di XXI Epicentrum Jakarta

Film yang menggunakan bahasa daerah seperti Dul Muluk dan Dul Malik patut diapresiasi karena perlihatkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam

Gelar Nobar Film Dul Muluk dan Dul Malik Bagian Kedua Di XXI Epicentrum Jakarta

Indonesiasenang-, Setelah sukses dengan roadshow di Palembang dan pemutaran perdana di Blok M Plaza Jakarta, film Dul Muluk dan Dul Malik bagian kedua kembali digelar dalam acara nonton bareng di bioskop XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu, 6 Oktober 2024. Acara dimulai pukul 15:00 WIB dan berlangsung hingga selesai, dengan kehadiran sejumlah tokoh penting dari Palembang dan para artis papan atas.

Para tokoh yang turut hadir di antaranya adalah Komjen. Pol (Purn). Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc., Dr. Drs. H. Agus Fatoni, M.Si (Penjabat Gubernur Sumatera Utara), Elen Setiadi (Pj Gubernur Sumatera Selatan), Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan Indonesia), dan Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, MSi (Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri). Produser film, Yacob Chandra, serta Wiwiet Tatung, Srikandi Sriwijaya, juga turut meramaikan acara tersebut.

Film Dul Muluk dan Dul Malik menampilkan deretan artis senior seperti Anwar Fuady, Roy Marten, Meriam Bellina, Tessa Kaunang, dan Dwi Yan, serta penampilan spesial Dr. Drs. H. Agus Fatoni, M.Si, yang memainkan peran di dalam film ini. Film ini mengangkat budaya Palembang dan sepenuhnya menggunakan bahasa daerah ini mendapat sambutan hangat dari para penonton.

Anwar Fuady, yang juga merupakan pemeran utama film Dul Malik dan Dul Muluk mengungkapkan kebanggaannya dalam membawa film ini ke layar lebar. Menurutnya, film ini merupakan impiannya sejak 20 tahun yang lalu, mengangkat budaya Palembang dan menggunakan bahasa daerah tanpa meninggalkan unsur kekinian. Dalam film ini, terdapat campuran genre drama, horor, komedi, dan sosial, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

“Saya menekankan tentang pentingnya kolaborasi dengan Yacob Chandra sebagai produser, serta sutradara Aditya Gumay, yang dinilai sangat memahami bahasa dan budaya Palembang. Aditya Gumay sangat cerdas dalam memvisualkan film ini, dan saya memberikan nilai 9 dari rate 1 sampai10 atas kerja kerasnya”, ujar Anwar Fuady.

Apresiasi dari Tokoh Nasional

Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi turut memberikan apresiasinya terhadap film ini. Dirinya menilai film yang menggunakan bahasa daerah seperti Dul Muluk dan Dul Malik patut diapresiasi karena memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

“Film Dul Muluk dan Dul Malik menjadi sesuatu yang berbeda karena seluruhnya menggunakan bahasa daerah Palembang. Ini perlu diberikan apresiasi selain itu adalah trik-trik atau cara yang digunakan dalam memvisualkan ini menjadi sebuah film yang menarik harus diacungi jempol”, kata Budi Karya Sumadi.

Sementara itu Drs. H. Agus Fatoni, M.Si, yang biasanya serius, kali ini tampak terhibur dengan adegan-adegan dalam film tersebut, dan berharap semakin banyak film berbahasa daerah yang diproduksi di masa depan.

“Saya merasa bangga dengan adanya film Dul Malik Dul Muluk ini yang mengangkat budaya Palembang, Sumatera Selatan. Harapannya akan ada film-film baru yang juga mengangkat budaya Sumatera Selatan terlebih lagi film-film tersebut yang memproduksi adalah dari tangan dingin Anwar Fuadi. Demi film Indonesia film film seperti ini harus kita dukung penuh”. Tutur Drs. H. Agus Fatoni, M.Si.

Pada kesempatan yang sama Elen Setiadi, Pj Gubernur Sumatera Selatan, juga berharap film ini dapat diputar lebih lama di bioskop dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengangkat cerita rakyat mereka ke layar lebar.

Sementara itu, Wiwiet Tatung, selaku Ketua Srikandi Dharma Wanita Sriwijaya Sumatera Selatan, mengungkapkan rasa bangganya terhadap budaya Sumsel yang diangkat dalam film ini. "Film ini menghibur, dialognya segar dan penuh humor. Selain itu, film ini juga mendidik, terutama untuk anak-anak agar tidak melakukan perundungan terhadap sesama," ujarnya.

Sedangkan Komjen. Pol (Purn). Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc. yang juga merupakan tokoh masyarakat Palembang mengatakana kalau dirinya sangat terhibur dan bangga dengan film ini. "Sebagai putra daerah, saya bangga dengan adanya film Dul Muluk Dul Malik. Film ini menghadirkan harga diri kita sebagai anak bangsa dengan ragam budaya yang beraneka ragam. Saya berharap agar Anwar Fuady diberi kesehatan dan umur panjang agar bisa makin produktif untuk membuat film-film yang menginspirasi terutama film-film berbahasa daerah khususnya bahasa daerah Palembang”, katanya.

Kehadiran Artis Muda dan Sambutan Positif

Kehadiran artis-artis muda seperti Adam Jordan, Ranty Maria, Gabriella Larasati, dan Cinta Brian turut menambah semarak acara nobar ini. Film ini terus mendapat respons positif dari penonton di berbagai daerah, setelah sebelumnya sukses diputar di CGV Transmart Palembang.

Dengan harapan besar untuk keberlanjutan industri perfilman nasional, Anwar Fuady juga mengungkapkan rencana untuk memproduksi sekuel atau film baru di tahun mendatang, yang tetap menggunakan bahasa daerah Palembang.

"Rugi besak niaan kalo dak nonton film ini. Dul Muluk dan Dul Malik adolah film dengan latar belakang budayo yang sangat kentel dan kuat berkarakter, hanyo sikok ini niaan film yang pake bahaso daerah ato bahaso palembang, rugi niaan kalo sampe dak nonton Dul Muluk dan Dul Malik. Makan tekwan di warung wak doel, rugi niaan kawan klo awak dak nonton film Dul Muluk dan Dul Malik," celetuk Anwar Fuady. (satria; foto tcs)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.