Indonesiasenang-, Industri film horor tanah air kembali kedatangan karya baru yang memadukan ketegangan dengan pesan spiritual. Film Gereja Setan, yang diangkat dari perjalanan hidup komika Mongol Stres, siap tayang serentak di bioskop pada 11 September 2025. Mengusung tagline “Lawan yang Sesat agar Tidak Tersesat”, film ini tak hanya menampilkan kisah mistis, tetapi juga mengajak penonton merenungkan bahaya penyimpangan iman.
Dijelaskan oleh Sutradara Daniel Tito Pakpahan, ide besar film ini lahir dari pengalaman pribadi Mongol. “Inspirasi awalnya dari kisah hidup Mongol yang sudah bertobat dari gereja setan, tapi kita kembangkan dengan kesaksian orang lain, juga diberi sentuhan action dan komedi”, katanya dalam konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (05/09/2025).

Beberapa adegan pun diambil langsung dari kisah nyata keluarga Mongol. Salah satunya tentang kakak Mongol yang pernah menjadi panglima dalam komunitas sesat, hingga kisah sang ibu ketika masih mengandung yang juga ikut bergabung ke dalam sekte. Elemen-elemen ini kemudian diadaptasi ke dalam tokoh Ribka, karakter utama yang terjebak dalam kegelapan sekte sesat.
Mongol sendiri ikut terlibat dalam film ini dengan memerankan tokoh Hendrik, sosok yang merepresentasikan pergulatan batin dan pilihan hidup. Ia menegaskan bahwa keikutsertaannya bukan soal honor, melainkan misi menyampaikan pesan.
“Sebenarnya ini tentang kekhawatiran kita terhadap penyimpangan dalam iman. Itu yang harus kita waspadai bersama. Jadi film ini bukan hanya horor, tapi refleksi”, ujar Mongol.

Bahkan, Mongol menuturkan bayaran yang diterimanya jauh lebih kecil dibanding 40 film sebelumnya. “Dari 41 film, ini yang paling murah bayarannya. Yang gue cari bukan duit, tapi pesan yang bisa sampai ke masyarakat,” katanya.
Film ini juga mendapat pendampingan khusus dari kalangan rohaniawan. Executive Producer Roy Sakti mengungkapkan bahwa sebelum tayang, film telah melalui pemutaran terbatas bersama para pendeta untuk memastikan pesan yang dibawa sesuai harapan.
“Judulnya memang click bait, tapi taglinenya ‘lawan yang sesat agar tidak tersesat’ itu justru masukan dari para pastor dan pendeta. Jadi film ini bukan glorifikasi dunia gelap, tapi ajakan melawannya”, jelas Roy Sakti.

Selain Mongol, film Gereja Setan juga dibintangi oleh Kathleen Carolyne, Richard Ivander, dan Maddy Slinger. Jalan cerita akan berpusat pada Ribka, seorang perempuan yang terseret dalam komunitas sesat dan berjuang menemukan kembali cahaya imannya.
Ditegaskan oleh Daniel Tito, film ini dihadirkan bukan untuk menakut-nakuti semata, tetapi juga menggugah hati. “Dengan kisah yang dekat dengan realita dan pengalaman nyata, Gereja Setan hadir sebagai tontonan horor yang menegangkan sekaligus menohok”, pungkasnya. (kintan; foto hergu)