Indonesiasenang-, Festival Film Indonesia (FFI) 2025 resmi diluncurkan dengan semangat baru yang menegaskan keberagaman budaya dan kekuatan industri perfilman nasional. Acara peluncuran poster dan logo FFI digelar di Rumah Kaca Melati, Hutan Kota Plataran Jakarta baru-baru ini, dengan kehadiran Menteri Kebudayaan Fadli Zon serta jajaran Komite FFI.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan pentingnya peran FFI sebagai ruang selebrasi sekaligus konsolidasi ekosistem perfilman Indonesia. "Pemerintah mendukung penuh perkembangan industri film nasional. FFI bukan hanya ajang penghargaan, tapi juga platform strategis mendorong sineas kita berkarya lebih berani dan kompetitif secara global”, katanya.

FFI 2025 mengusung tema Puspa Warna Sinema Indonesia, refleksi dari keberagaman cerita, budaya, dan genre dalam sinema tanah air. Ketua Komite FFI 2025, Ario Bayu, menyebut bahwa perfilman Indonesia tengah memasuki era keemasan. "Tahun-tahun belakangan menunjukkan kualitas cerita yang meningkat, pertumbuhan produksi yang pesat, dan munculnya genre baru seperti animasi. Ini bukti bahwa industri kita semakin kuat”, jelasnya.
Sistem penjurian FFI tahun ini diklaim mengalami penyempurnaan. Ketua Bidang Penjurian, Budi Irawanto, menyebut bahwa evolusi karya budaya dari para sineas menjadi landasan sistem seleksi yang kini menyeimbangkan aspek kualitas dan kuantitas. “Target kami adalah menjaga integritas dan menjangkau keberagaman film dari seluruh Indonesia”, katanya.

Ditambahkan oleh Prilly Latuconsina selaku Ketua Bidang Program bahwa rangkaian Road to FFI tetap berlanjut, dengan memperluas jangkauan ke festival film lokal di berbagai daerah. “Tahun lalu kami hadir di kampus-kampus, tahun ini kami menyapa komunitas film daerah. Ini kesempatan emas bagi sineas muda untuk percaya diri unjuk karya”, ujarnya.
Formasi panitia FFI 2025 juga diisi oleh nama-nama baru dari berbagai bidang, antara lain Ein Halid (Pengembangan Usaha dan Pemasaran), Aryani Lydia (Sekretariat), Rahajeng Paramesrani (Keuangan), Michael Ratnadwiyanti (Humas Penjurian), dan Rangga Djoned (Kreatif). Sementara dua figur publik yang tengah bersinar, Sheila Dara dan Ringgo Agus Rahman, didaulat sebagai Duta FFI 2025.
"Pemilihan duta mencerminkan wajah baru perfilman kita—bersemangat, inovatif, dan mencerminkan Bhinneka sinema Indonesia," kata Ario Bayu menambahkan bahwa prinsip efisiensi seperti yang digariskan Presiden Prabowo Subianto juga akan diimplementasikan dalam penyelenggaraan FFI tahun ini.

Tahapan FFI 2025 :
1. Pengiriman karya & kritik film : 1 Juli – 31 Agustus 2025
2. Seleksi : 1 September – 31 Oktober 2025
3. Pengumuman nominasi : Oktober 2025
4. Malam Anugerah Piala Citra : November 2025 (lokasi akan diumumkan kemudian)
Merayakan usia ke-70, FFI 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk semakin memperkuat posisi film Indonesia di panggung dunia. Dengan kolaborasi lintas lembaga, komunitas, dan insan perfilman, FFI tak hanya menjadi panggung penghargaan, tapi juga jendela budaya yang merefleksikan warna-warni wajah Indonesia. (dewa; foto hffi)