Indonesiasenang-, Riau kembali menorehkan kebanggaan lewat penyelenggaraan Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi yang berlangsung 20–24 Agustus 2025. Masuk dalam 110 event unggulan Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), ajang olahraga tradisional ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi juga menjadi magnet wisata dan penggerak ekonomi daerah.
Gelaran di Tepian Narosa, Teluk Kuantan terasa semakin istimewa dengan kehadiran rapper asal Amerika Serikat Melly Mike yang datang khusus untuk menyaksikan jalannya perlombaan. Penyanyi lagu Young Black and Rich itu hadir bersama rombongan penari Tiah Koghi Dubalang Gajho, Rayyan Arkhan Dikha, dan Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan. Kehadirannya menambah daya tarik festival yang kini viral hingga ke mancanegara.
Tak hanya itu, acara pembukaan yang dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana juga dimeriahkan tarian budaya seperti Sombah Cerano dan tarian massal Aura Farming Pacu Jalur yang melibatkan 100 penari. Para duta besar, menteri, kepala daerah, hingga ribuan masyarakat Kuansing hadir memeriahkan pesta budaya ini.
Festival Pacu Jalur tahun ini mencatat 1,5 juta pengunjung dengan perputaran uang mencapai Rp74 miliar. Angka tersebut meningkat tajam dibanding 2024 yang mencatat Rp42,16 miliar. Pemerintah Provinsi Riau bahkan menargetkan nilai ekonomi bisa menembus Rp75 miliar, naik hampir 78% dari tahun lalu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat, popularitas tarian Dikha dan masuknya wisatawan mancanegara menjadi fenomena baru yang memperluas dampak wisata budaya ini.
Ditegaskan oleh Widiyanti Putri Wardhana bahwa Pacu Jalur bukan hanya atraksi budaya, melainkan juga motor penggerak UMKM, perdagangan, dan pariwisata daerah. Hal senada disampaikan Gubernur Riau Abdul Wahid yang berharap dukungan pemerintah pusat untuk memperkuat infrastruktur Tepian Narosa agar semakin layak menjadi destinasi kelas dunia.
Diungkapkan oleh Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby bahwa Pacu Jalur yang telah berusia 125 tahun awalnya lahir sebagai sarana transportasi hasil bumi pada abad ke-17. Seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi pesta rakyat peringatan Hari Kemerdekaan RI hingga kini mendunia sebagai atraksi budaya internasional.
“Pacu Jalur bukan hanya olahraga rakyat, melainkan tradisi penuh makna dan ritual adat yang mencerminkan kebersamaan masyarakat Kuansing”, ujar Suhardiman Amby.
Tahun ini, jalur Bintang Emas Cahaya Intan Kuansing 2023 dari Desa Tanjung, Hulu Kuantan, berhasil merebut Juara I. Mereka berhak atas hadiah spektakuler: piala bergilir Menteri Pariwisata RI, uang pembinaan Rp150 juta, sepasang kerbau dari Wakil Presiden RI, dua ekor sapi dari sponsor, serta bonus tambahan lainnya.
Juara II diraih jalur Tuah Datuak Keramat Imbang di Alam dari Pasir Penyu, Indragiri Hulu, disusul jalur Panglimo Rimbo Piako dari Rengat Barat di posisi ketiga. Hadiah ratusan juta rupiah, sapi, hingga kerbau turut dibagikan kepada para pemenang hingga peringkat ke-15.
Gubernur Abdul Wahid menutup rangkaian festival dengan pesan kuat bahwa kemenangan sejati dari Pacu Jalur bukan hanya ditentukan di Sungai Kuantan, tetapi bagaimana tradisi ini terus dijaga dan diwariskan.
“Kemenangan yang sesungguhnya adalah menjadikan festival ini sebagai warisan budaya yang menghidupi UMKM, sektor perhotelan, dan ekonomi masyarakat. Pacu Jalur telah membuktikan diri sebagai kekuatan pariwisata sekaligus wajah Riau di mata dunia”, tegas Abdul Wahid.
Dengan kemeriahan, sejarah panjang, serta dampak ekonomi besar, Festival Pacu Jalur 2025 kian mengukuhkan posisinya sebagai salah satu event budaya dan olahraga air paling bergengsi di Indonesia, bahkan dunia. (dewa; foto bkkp)
