Indonesiasenang-, Kementerian Pariwisata kembali menegaskan komitmennya dalam memperkenalkan kekayaan destinasi unggulan tanah air melalui kegiatan Perjalanan Wisata Pengenalan (Familiarization Trip/Fam Trip) yang kali ini menyasar kawasan Danau Toba, Sumatra Utara, pada 22–26 Juli 2025 yang lalu.

Program ini melibatkan pelaku industri pariwisata dari berbagai lini yaitu travel agent, tour operator, media nasional, fotografer profesional, hingga influencer Indonesia dengan tujuan membangun narasi yang kuat mengenai potensi wisata Danau Toba, khususnya dari sisi gastronomi, budaya, dan alam.

Menurut Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Erwita Dianti, Fam Trip ini merupakan bagian strategis dari upaya peningkatan pergerakan wisatawan nusantara melalui kampanye “Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)”, serta promosi Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional (DPPN).

“Melalui Fam Trip ini, kami ingin memperlihatkan bahwa Danau Toba adalah destinasi lengkap yang memanjakan setiap indra, termasuk lidah para pengunjung. Potensi kopi lokal, kuliner tradisional, hingga pengalaman bersantap di tengah keindahan alam, semua itu adalah aset berharga yang siap untuk dieksplorasi dan dipasarkan”, kata Erwita Dianti saat memberi keterangan di Jakarta, Selasa (05/08/2025).

Selama lima hari empat malam, peserta Fam Trip dibawa menjelajahi spot-spot ikonik di kawasan Humbang Hasundutan dan Samosir, seperti :

- Sipinsur Park Geosite dan Pine Forest, yang menyuguhkan panorama Danau Toba dari ketinggian

- The Kaldera, pusat atraksi dan informasi wisata

- Huta Siallagan, situs budaya dengan Kursi Batu dan pertunjukan Tarian Sigale-gale

- Menara Pandang Tele, Bukit Holbung, dan Air Terjun Efrata, yang menjadi titik eksplorasi keindahan alam khas Toba

- Pusat Informasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark, yang menambah wawasan peserta tentang warisan geologi dan spiritual kawasan

Agenda Fam Trip ini juga menyoroti potensi gastronomi lokal, menjadikan kuliner sebagai jembatan kuat antara budaya dan pariwisata. Peserta diajak merasakan pengalaman mencicipi kopi dan makanan khas Batak di berbagai lokasi seperti :

- Piltik Coffee, memperkenalkan kekayaan rasa kopi asli Danau Toba

- Tur ke perkebunan kopi Pardosir di Parbaba Dolok Samosir, yang membuka wawasan tentang budidaya kopi dari hulu ke hilir

- Palito Coffee Waterfront City dan Tepi Coffee, yang menunjukkan bagaimana kopi lokal disajikan secara modern

- Festival Kopi Tanah Para Raja di Labersa Samosir, yang mempertemukan petani, pelaku industri, dan pencinta kopi dalam perayaan kopi lokal

- Restoran lokal yang menyajikan hidangan tradisional seperti Ikan Arsik, Ayam Napindar, Sambal, dan Ombus-ombus

- RM Putra Pribumi Dolok Sanggul, dengan sajian ekstrem yang memancing diskusi dan rasa penasaran peserta

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa Fam Trip ini juga menjadi upaya untuk menguatkan pariwisata berbasis komunitas, sesuai dengan visi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pemerintah saat ini mendorong pengelolaan destinasi wisata oleh masyarakat melalui wadah Koperasi Merah Putih yang bersinergi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Skema ini diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung, dengan pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Pariwisata nasional yang ditunjang oleh kekuatan sumber daya alam, budaya, dan masyarakat merupakan modal besar yang harus dimaksimalkan dengan berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan”, ujar Widiyanti Putri Wardhana.

Setelah menuntaskan rangkaian perjalanan, para peserta Fam Trip memberikan apresiasi atas keanekaragaman dan daya tarik Danau Toba. Mereka juga mencatat pentingnya peningkatan aksesibilitas dan infrastruktur pendukung sebagai langkah lanjutan untuk memaksimalkan potensi destinasi ini.

Kemenpar berharap hasil dari Fam Trip ini mampu membangun promosi yang lebih luas untuk Danau Toba sebagai destinasi rasa dan rasa—rasa keindahan alam dan rasa kekayaan budaya yang melekat di tiap sajiannya.

Inisiatif ini juga menjadi bagian penting dalam pencapaian target 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada 2025, sekaligus memperkuat identitas Danau Toba di peta pariwisata Indonesia dan dunia. (triyadi; foto kemenpar)